Saturday, December 31, 2011

Awal Tahun Bersamamu

Dari sore,kawanku sudah mengajaku untuk pergi melihat pesta kembang api tahun baru di Hong Kong side sana,tapi aku tolak karena tempat kerjaku yang jauh dari pusat keramain kota itu.Tepatnya di City One-Shatin,NT itulah tempatku mencari rezeki bersama keluarga kecil beragama Kristen yang taat.Sejauh ini mereka memberikan aku kebebasan untuk beribadah sesuai agama yang aku yakini,kami saling menghormati.

Mataku masih enggan terbuka,tapi karena kebelet pipis ..memaksaku untuk bangun.Sungguh situasi menyebalkan,karena ini liburan tahun baru,aku tak ingin bangun awal,bahkan niat untuk sholat subuh kodho saja,saking aku ingin istirahat total.

Ku buka pintu kamar pelan sekali,takut membangunkan yang lain.Tentunya sambil miring,mataku buka satu saja,dan...jantungku hampir saja copot,atas kehadiran sesuatu dihadapanku,kucing.Wow..kaget banget !
Dengan wajah tanpa rasa bersalah dia menggeliat disela-sela kaki ku,ih jengkel rasanya.Kata orang,naluri kucing itu sangat sensitif dan cenderung tahu watak manusia,jika manusia itu baik,gelisah,sedih maka kucing akan sangat peka dan mengerti apa yang kita rasakan.Dan entah apa arti dari sambutan dia padaku pagi ini,awal tahun yang tak terlalu berkesan untukku.



Gontai langkahku menuju toilet yang tak jauh dari kamar tidurku.Setelah melakukan apa yang membuat tidurku terbangun,aku memutuskan untuk mengambil wudhu saja,karena pasti susah untuk tidur lagi.Kemudian diiringi langkah kucing dari belakangku,aku masuk ke kamar.Sebuah mulut imut menyambutku dengan panggilan khas-nya padaku..
"Cousan cece/selamat pagi kaka"Itu suara anak boss yang aku jaga,kini usianya 5 tahun dan biasa ku panggil Yahudi kecil.
"Cousan Heyan..emsai kemco heisan,kemyat cece fongka,lei tu emsai fanhok,hoi fenkau homo'a?/Pagi Heyan..nggak usah bangun sepagi ini,hari ini kaka libur,kamu juga nggak usah sekolah..tidur lagi yah?"Jawabku,sambil elus pipinya yang mirip pipiku itu,gembil dan lucu.Mata Heyan berkerling,tanda dia sudah 100% terbangun,aduuuuh..bahaya ini.Mana aku belum sholat ! Beginilah hari-hariku bekerja di rumah si Yahudi kecil.Karena ingin agar anak mereka tidak manja,maka peraturan dari si boss yaitu menyuruh Heyan tidur denganku"all the time..all the way"


Aku mulai mengenakan mukena,dan sholat subuh disampingnya.Kadang dia itu nakal,berdiri di sebelahku,meniru gerakanku sambil menatapku,lucu sekali.
 

Seperti hari-hari lainya yang sudah aku lalui,aku biarkan saja dia bangun dan memilih tempat bermain dengan puluhan mobilnya.Heyan itu anak perempuan tapi suka bermain dengan mainan laki-laki,dia juga sepertiku,tidak suka memakai rok.Pernah suatu kali,ibunya menelpon dan memintaku mengantar Heyan ke 'party' di acara kantornya,perintah mengenakan gaun malam pun dikatakanya.Tapi si Heyan menentang dan membawa namaku agar ibunya berhenti memaksanya.
"Cece saja nggak pernah pake rok,aku juga nggak mau...pokoknya"Begitu ujarnya sambil menutup telepon.

Kami memang tak ada hubungan darah,tapi karakter Heyan mirip denganku,mandiri dan punya pendirian.menurutku,anak yang pandai dan baik bukan mereka yang selalu nurut kepada apa yang orang tua katakan,tapi mereka yang memikiki jalan untuk menjadi pribadi yang baik lewat caranya yang kadang berbeda dari yang lain,karena kebaikan tidak butuh definisi,melainkan bukti.


Hari-hari bersamanya membuatku tidak merasa seperti bekerja,tapi lebih seperti praktek menjadi seorang ibu.Kadang sering banyak pertanyaan yang dia lontarkan saat kami bermain berdua,yang pada dasarnya aku sendiri tak tahu cara bagaimana menjelaskannya.
"Cece aku ingin punya adik"Ujarnya suatu hari.
"Ya..nanti minta sama ibu dan ayah kamu,okey"Jawabku.
"Bagaimana bisa mereka kasih aku?"lanjutnya.
"Yeh..meneketehe,pokoknya kalau kamu sudah tidak nakal,pasti punya adik.."Aku garuk kepala sambil,nyengir.
"Cece kenapa waktu pipis di sekolah,kawanku si Tom itu tidak duduk ditoilet,dan tidak pakai tissue untuk bersihin?"Tanyanya lagi.
"Haduh..nanti kamu tanya ibumu okey,karena dia laki-laki dan sulit jika duduk"jawabku,singkat dan tak jelas.
"Terus kenapa itunya ga sama sama ituku...?"Lanjutnya sambil menunjuk letak kemaluannya.
"Heyan.. kalau kamu mau main sama cece..kita main orang bisu lagi jualan roti saja,nah kamu beli,cece yang jual,dan kita cuma manggut-manggut nggak boleh bicara"Ujarku,saing jera-nya.

Rupanya mempunyai anak itu kita harus punya wawasan luas,setidaknya harus memberikan penjelasan tentang banyak hal.Sekecil apapun itu.Karena apa yang kita jelaskan itu akan bisa menjadi bekal hidupnya.Sorang anak adalah kertas putih yang bisa dilukis sesuka hati,jadi harus sangat berhati-hati dalam mengajarkan suatu hal,karena meskipun setiap manuisa lahir dengan sifat yang Tuhan anugerahkan sejak lahir,namun lungkungan sangat mendominasi ahlaknya kelak.Terutama yang memegang prioritas adalah lingkungan keluarga,yang dia temui setiap hari.Tugas orang tua itu tidak mudah,dan jasa mereka tak dapat dibalas dengan apapun,karena itu dalam ajaran Islam,kita tetap wajib menghormati dan membalas budi orang tua,bahkan jika mereka non-muslim sekalipun.Betapa mulia,Islam menempatkan para orang tua.

Bayangkan,saat kita umur 1 tahun belum tahu apapun,merekalah yang menjaga kita,tempat berlindung dari segala hal yang buruk.Lalu bagaimana perlakuan kita saat mereka mulai renta?Bayangkan saat kita sakit,berdo'a..Tuhan sembuhkanlah anakku,biar aku saja yang sakit.Lalu apa yang bisa kita lakukan saat kondisi mereka sakit-sakitan?Bayangkan saat usia kita muali menyukai mainan..mereka membelikan yang terbaik termasuk makanan.pakaian dan lainnya,lalu jika kita sudah dewasa,sudahkah memberikan yang terbaik untuk mereka?Ini pertanyaan yang selalu aku sematkan dihati,agar tetap berusaha memberikan yang terbaik,meskipun sampai mati saja aku takan pernah mampu membalas budi kedua orang tuaku.

Awal tahun ini,aku masih mengirim do'a pada malaikat-malaikat yang lewat,agar senantiasa memberikan orang tuaku kebaikan di dunia dan akhirat kelak.Sambil berharap tahun besok aku sudah bisa menjadi orang tua yang bertanggungjawab,padahal suami saja belum punya..hehehe..berdo'a untuk yang ini juga,seseorang yang sudah Allah siapkan untuku mengarungi hidup,semoga kita bisa cepat menyatu dalam ikatan pernikahan yang Dia ridhoi.Inilah awal tahunku,masih berada di negeri beton,masih meniti tangga pelangi,masih berusaha menjadi manusia yang tak menyakiti,masih bergulat melalui hari,masih disini...

Bersama yahudi kecilku,menelan hari penuh sepi.

*Dedicated to my beloved parent,and all parent of you..
  and to my beloved someone,who always support me in difficulties..i lov u.
  Finally..happy new year dear friend,hope we can get our target this year.
  NEW YEAR..NEW HOPE !

Kejora dan Kecoa,Bedanya?

Dulu...waktu pertama kali membuat akun FB,aku sudah gunakan nick name "Kejora".
Karena aku suka,indah aja gitu kesannya.Kejora itu kecil,jauh tapi indah dan mandiri.Beda dengan bulan yang tampak besar,benderang tapi hakikatnya dia hanya memantulkan sinar dari matahari.Itulah alasan kenapa aku memakai nick name "Kejora" seperti yang sedang ku terapkan pada kepribadianku,meskipun badanku kecil tapi aku ingin mandiri,berguna dan di pandang indah oleh orang lain.

Seiring berjalannya waktu...ternyata bukan imej mandiri dan bersinar yang ku dapat.Sebut saja nama sahabatku itu Tia...

"Anita Kecoa...ini akun FB mu nit? "tanya Tia padaku.
"Weh...kaocoa(resek bahasa kantonis),bukan kecoa tapi kejora aaarrrg..."Umpatku,kesal.
"kan sama aja nit...kamu memang bersinar kinclong,meskipun musim dingin jarang mandi,nah sama kan kaya kecoa?,bukan kejora...bukan,hahahaaa !!!"

Yah begitulah,alhasil temanku semua menjulukiku dengan sebutan konyol kecoa atau di singkat coa.Hal ini berlangsung lama,bahkan hingga sekarang.pssstttt...rahasia lho.
Jemu,mendapat julukan ini akhirnya aku sering rubah nama akunku,ga terhitung dech...berapa kali.Hingga suatu masa,aku ikut sebuah training kepenulisan bersama "Pipit Senja".Aku memang tidak berbakat dalam menulis lepas,apalagi menulis novel.Hanya sedikit suka berpuisi,iseng aku pakai nama pena" Anita Kejora".Sang penulis berpendapat positif,bukan tentang karya tulisku yang jadul sih...tapi tentang nama penaku.
"Anita Kejora yang mana nih orangnya? bagus nama penanya...dik tinggal bikin dan rajin menulis yah,biar terkenal".Ujarnya.

Aku tersipu saja,menurut beliau nick name dua kata itu bakalan mujur.Memang sih masalah hoki tergantung rezeki dari Tuhan,tapi memang banyak orang sukses yang memakai nick name dua kata.Sebut saja Romel Tea(Jurnalist kondang,Jabar),Ratu Bilqis(Penulis BMI),Indie Baren(MC),Indra Safera (MC) dan lainya.

Mengenal sedikit dunia jurnalistik yang juga berhubungan dengan kepenulisan,jelas bukan cita-citaku
hanya jika memang harus seperti ini jalannya,terkenal juga bukan obsesiku.Karena jika boleh memilih,aku ingin seperti Indie Baren hehehee...

Intinya Kejora dan Kecoa,tidak ada bedanya sodara-sodara...."It's just so me...gue banget"

Thursday, December 29, 2011

Masjid di Hong Kong

MASJID TSIM TSA TSUI

Islamic Centre Kowloon atau lebih dikenal dengan nama Masjid Tsim Tsa Tsui (TST) adalah salah satu tempat ibadah umat Islam sekaligus pusat syi’ar Islam di Hong Kong. Ia berdiri megah di antara hiruk-pikuk metropolitan negeri beton yang berpenduduk mayoritas non-Muslim, di 105 Nathan Road, Tsim Tsa Tsui, Kowloon, Hong Kong (MTR Exit A1).

Saat ini Masjid TST dipimpin seorang Muslim asal Pakistan, Dr. Muhammad Anwarul Haq yang akrab disapa “Brother Haq”. Ia berkantor di lantai dasar Masjid TST. Tiap hari Minggu, jamaah yang mempunyai kepentingan bisa menemuinya sekitar jam 11 siang hingga menjelang dzuhur.

Masjid TST memiliki banyak relawan (volunteer) yang kebanyakan laki-laki (Muslim asal Pakistan). Mereka bertugas menjaga masjid, kelangsungan kegiatan, pengajian, juga kebersihanya.

Masjid TST terdiri atas tiga lantai dengan ruang aula yang luas. Lantai dasar digunakan untuk melaksanakan shalat dan mengaji bagi jamaah laki-laki, namun sering juga digunakan untuk kegiatan organisasi Islam Buruh Migran Indonesia Hong Kong (BMI HK).

BMI HK biasa menggelar pengajian dan tagblig akbar di masjid ini, namun harus mengurus izin dulu dengan koordinator masjid.

Lantai dua diperuntukan bagi jamaah perempuan yang terbagi atas tiga ruangan. Ruang pertama dan kedua sebelah kanan masjid biasanya digunakan jamaah dari kalangan BMI HK yang mengisi hari libur untuk beribadah dan menuntut ilmu agama. Ruang ketiga sebelah kiri digunakan para Muslimah Hong Kong –biasanya kelas pengajian bagi anak-anak.

Lantai tiga merupakan aula lepas tempat kubah masjid terukir megah, biasanya diguanakan sebagai tempat shalat.

Masjid TST adalah lembaga yang didirikan komunitas Muslim di Hong Kong. Masjid ini dibangun oleh Muslim Hong Kong bulan Sya’ban 1404 Hijriyah.

Pada perkembanganya, Masjid TST menjadi simbol berkembangnya syiar Islam di Hong Kong. Di sinilah tempat berjalannya ibadah dan kegiatan keagamaan baik dari warga Muslim HK sendiri maupun pekerja migran, termasuk dari Indonesia.

Masjid juga biasa digunakan tempat akad nikah. Jamaah yang ingin melaksanakan akad nikah secara syariat Islam diharuskan membawa surat izin menikah dari Departemen Nikah (Marrige Department), dua saksi (harus laki-laki atau dua perempuan untuk mengganti satu laki-laki), dengan biaya akad nikah sekitar HKD 500.

Keberadaan Masjid TST sangat membantu BMI HK untuk beribadah, utamanya jika hari libur, karena letaknya yang strategis –dekat dengan lokasi transportasi (MTR/bus), tempat kegiatan belajar/lest(YMCA), tempat rekreasi (Star Ferry, Museum), dan pusat makanan (restoran “halal food”).

Masjid ini juga sangat membantu Muslim HK lain yang terdiri bari banyak etnis dan kewarganegaraan, di antaranya Cina, Indonesia, Filipina, Bangladesh, Pakistan, Inggris, dan Prancis.
Pihak masjid menguasai beberapa bahasa sehingga dapat memudahkan komunikasi dengan jamaah, termasuk para mualaf yang masih dalam taraf belajar dan butuh bimbingan.

Manajemen Masjid TST dapat dihubungi via hotline 27240095, fax. 27242661, dan e-mail: kowloonmosque@gmail.com.

***
MASJID JAMIA-CENRTAL

Jamia Mosque atau Masjid Jamia merupakan satu dari lima masjid yang resmi berdiri di bawah naungan The Incorporated Trustees or the Islamic Community Fund of Hong Kong (The Trustees).Terletak di 1-8 Rednaxela Terrace, Mid-Level Cental Hong Kong, yaitu daerah ketinggian di jantung kota negeri beton searah dengan The Peak HK, masjid dengan corak warna hijau muda ini berdiri sangat megah, luas, dan indah di antara gedung pencakar langit.

Masjid Jami resmi dibangun ulang pada 15 Agustus 1915 oleh HMH. Essack Elias of Bombay Foundatioan Laid yang dipimpin seorang muslim asal India bernama Nakoda Sulaeman Curimahomed A. Abdoolrahim.
Berbeda dengan masjid lainya, Masjid Jami lebih terkesan seperti bangunan masjid di Indonesia. Ukurannya sangat luas, kubah masjid tinggi dan megah, serta terdiri hanya satu lantai. Lokalisasi masjid yang terpencil dari hiruk-pikuk metropolis HK,menjadikan suasana masjid yang sangat damai, sejuk, dan asri.

Jika dari MTR (Mass Train Railway) Central HK, bisa memilih Exit D2 kemudian belok kanan lurus hingga terlihat eskalator panjang, atau bisa melihat panah arah penunjuk jalan ikuti saja hingga puncak/penghabisan eskalator yang searah dengan Mid-Levels juga Dr Sun Yat -Sen Museum. Letak masjid berada di sebelah kiri, dengan pintu gerbang bertulisan Arab dan kapital “JAMIA MOSQUE”.

Tidak banyak kegiatan yang nampak dilakukan di dalam masjid, kecuali saat waktu shalat tiba saja. Masjid ini terkesan sepi karena jamaah hanya warga muslim yang tinggal di sekitar masjid . Tidak ada pengajian akbar maupun kesibukan yang tampak, baik dilakukan oleh para relawan maupun muslim Buruh Migran Indoneisa (BMI)HK.

“Tidak ada kegiatan spesial, selain sholat berjamaah, atau mengajar ngaji anak yang tinggal di sekitar masjid. Mungkin karena letaknya yang jauh, jamaah hanya sedikit ,” ujar Zaman, imam Masjid Jamia asal Pakistan.
“Tidak ada program apa pun dan saya sebagai imam masjid hanya bertugas memimpin sholat berjamaah dan mengajar ngaji jika ada anak yang mau belajar”.

Ada beberapa warga muslim yang tinggal di sekitar masjid. Merekalah jamaah masjid yang terhitung sedikit, bahkan hanya satu barisan jika sholat berjamaah. Mereka yang mayoritas adalah muslim asal Pakistan,menyediakan tempat berwudhu bagi jamaah yang letaknya di depan rumah mereka. Karena sangat damai dan sunyi, suara muazin yang mengimandangkan adzan tak butuh pengeras suara.
Informasi  dan administrasi masjid ini dipengang oleh “The Trustees” dengan alamat kantor 8/F, Masjid Ammar Wan Chai-HK  (852-2838 9417) atau E-Mail trustees@netvigator.com

***
MASJID AMMAR-WAN CHAI

Masjid Ammar & Omar Ramju Sadick Islamic Centre –atau lebih dikenal dengan nama Masjid Ammar Wan Chai– merupakan salah-satu dari lima masjid besar di Hong Kong di bawah naungan “The Incorporated Trustees of The Islamic Community Fund of Hong Kong”(The Trustees).

Nama masjid diambil dari nama pendirinya, seorang muslim asal India, yang juga Ketua Islamic Union of Hong Kong (IUHK) pada waktu itu yang telah wafat tahun 1976. Pendirian masjid merupakan gagasan IUHK (kini diketuai A. Muhaimin Karim) untuk menggantikan masjid yang sudah pernah dibangun di daerah Wong Nai Chung, Happy Valley, Causeway Bay.

Masjid Ammar resmi berdiri pada 16 Dzulhijah 1401 H/14 September 1981 di 40 Oi Kwan Road, Wan Chai. Letaknya di sebelah kanan greja Baptish Oi Kwan Social Sevice dan di depan sekolah Tang Shiu Kin Victoria Government Secondary School. Ketua Masjid Ammar yaitu A.R. Suffiadi .

Berbeda dengan masjid di wilayah lainya, Masjid Ammar merupakan simbol kekuatan syiar Islam di daerah Wan Chai yang merupakan wilayah bisnis dan perkantoran terpadat setelah Causeway Bay dan Central.

Wan Chai dikenal sebagai daerah”red zone”oleh warga HK baik petugas polisi maupun penduduk biasa ataupun pendatang, karena disini banyak tempat maksiat,  seperti diskotik dan hotel, penginapan, pelacuran, dan menjadi markas anak-anak tomboy.

Berdirinya Masjid Ammar seperti air surga di gurun neraka, menjadi pelindung, penyejuk, dan penyelamat bagi jiwa yang mencari hidayah-Nya.

Masjid Ammar memiliki bentuk bangunan yang tidak seperti masjid (luas), namun lebih mirip apartement delapan lantai. Masjid ini memiliki menejemen yang solid dan organisasi muslim yang aktif berkegiatan dan memilki relawan dari berbagai suku bangsa yang terdiri dari muslim lokal dan pendatang.

Organisasi yang aktif di masjid ini yaitu Islamic Union of Hong Kong (UIHK) dan Hong Kong Youth Association, serta organisasi muslim Buruh Migran Indonesia (BMI) HK.

Masjid Ammar memiliki banyak program dalam mensyiarkan Islam, baik melalui pendidikan agama, buku, maupun seminar. Acara itu terbuka tidak hanya bagi umat muslim, namun juga bagi non-muslim dengan tujuan agar dapat lebih mengenalkan ajaran Islam.

Dengan cara membuka diri seperti itu, sangat efektif selain mengubah citra Islam yang selalu dinegatifkan oleh pemberitaan media Barat. Banyak peserta seminar yang masuk Islam setelah mengetahui ajaran rahmatan lil alamin ini.

Meskipun melalui proses panjang, mereka yang tertarik mempelajari boleh bertanya lebih banyak kepada pengurus. Peminat keislaman juga bisa mengunjungi perpustakaan yang ketuanya fasih berbahasa Kantonis dan Inggris yang siap menjelaskan semua pertanyaan dari calon mualaf. Rata-rata pertanyaan tentang siapa pencipta alam, apa tujuan kita hidup, dan ke mana kita kembali, lalu siapa itu Nabi Isa, apa bedanya dengan Allah.

 Lantai dasar masjid merupakan sekolah TK muslim. Lantai 1 tempat wudhu bagi jamaah pria dan wanita yang terpisah. Lantai 2 tempat shalat bagi jamaah pria dan lantai 3 bagi jamaah wanita yang keduanya di lengkapi AC serta mampu menampung sekitar 600 jamaah.

Lantai 4 merupakan kelas bagi para anggota jamaah masjid yang ingin belajar Al-Qur’an dan bahasa Arab. Lantai 5 merupakan kantin yang menyediakan “dim sum”juga aneka masakan cina yang dijamin halal.
Lantai 6 adalah ruang seminar dan bersebelahan dengan perpustakaan yang menyediakan Al-Qur’an, tajwid, syariah, dan biografi Nabi Muhammad SAW dari berbagai penulis muslim, juga menyediakan buku dengan berbagai bahasa, termasuk buku bagi anak-anak yang mengajarkan basic pembelajaran iman, ibadah, dan sholat.

Lantai 7 adalah kantor UIHK dan ruang konferensi, klinik, dan ruang rapat. Lantai 8 kantor pengurus masjid (The Trustees) dan ada balkoni tempat biasanya anggota jamaah berlatih olah raga dan Thaici pada hari biasa, namun pada hari minggu digunakan sebagai tempat makan, bercengkrama para kawan BMI HK yang berlibur.

Selain aktif melakukan program di HK, komite masjid juga peduli pada perkembangan Islam dunia. Mereka mengirim relawan dan dana bantuan saat bencana tsunami Indonseia, banjir Pakistan, dan mensupport perkembangan Islam di Macau dan China.

The Trustees selain menanungi koordinasi 4 masjid di HK, juga menyediakan dua pemakaman dan pemandian umum bagi Muslim yang meninggal, yaitu di daerah Happy Valley dan Chai Wan.

Masjid Ammar Wan Chai
Alamat : 1/8 Oi Kwan Road, Wan Chai, Hong Kong
Tlp: (852)28389417 (Office)
e-mail:trustees@netvigator.com
Perputakaan (852)28920223, Kantin (852)28348211
UIHK (852) 25752218


Semua catatan tentang masjid di Hong Kong ini juga di muat di website DDHK(www.ddhongkong.org).
Masih ada dua masjid yang belum sempat saya tulis,yaitu masjid Stanley dan Chai Wan-HK.InsyaAllah nyusul ^_^

Semoga bermanfaat.

Kumpulan Puisi

Dilema

Duhai langit…
yang di bawahmu aku bernaung
bersela sedih kemelut bingung


Duhai angin..
yang seiringmu aku bernafas
terasa berat beban terlepas


Duhai senja..
yang aku rindu disela puja
menanti akhir hari penuh cinta


Duhai kekasih-ku..
yang bersamamu aku berjalan
mengubur semua perbedaan
semoga malam ini kita saling temukan kepercayaan


Inilah hidup penuh kemelut
jangan jadikan cinta,rindu dan cemburu
untuk kita selalu ribut

***
KANGEN
 

Bissmillah…
kemarilah sayang
biar ku kecup bibirmu perlahan
hilangkan rindu dan resah
agar kian kita percaya
hatimu,hatiku saling cinta


Biar hari penuh duri
biar waktu pelan berganti
aku di sana sayang
di udara yang kau hirup
di bawah sinar mentari yang redup

Setia menunggumu
sampai kau datang meminangku

*** SAHABAT
 

Tolong jangan kau tukar
karena kita tidak pernah berikrar
tapi sematkan dalam hati
ucapkan tanya tak henti
inikah arti persahabatan?


Sekali lagi …
tolong jangan kau tukar
namun ingatkan aku saat kita gemetar
hanya berteman duka dan suka yang sedikit
kehadiranmu membuat-ku bangkit


Sepertinya..bintang muali bersinar
turut serta memudarkan jemu
sedikit saja penat berlalu
semua hubungan menjadi tabu…


Haruskah kita tak menjadi siapa-siapa
untuk menempatkan persahabatan di jiwa
yang jika aku sulit,kau pun merasa
yang bila aku sakit…wajahmu pucat penuh duka


Lihatlah sekarang…oh bintang
tak ubahnya sendal jepit
terputus
terbuang
tertukar semua oleh …
hari yang pergi seiring waktu
***
HUJAN
 

Ku coba untuk tersenyum
ku paksa untuk melangkah
demi sebuah ketenangan jiwa
meski di hatiku
mimpi masih mengundangmu
wahai goresan masa


Jika kau masih menyimpanku
dimana?
dalam hatimu yang luka?
atau hembusan angin tawa?
biarkan saja…
semua larut dalam tanya


Cukup awan menjadi saksi
melalui gerak lembut tak henti
dan jika terlalu berat terasa
dia kan tumpahkan semua
di tanah yang kau pijak
di langit hitam yang kau tatap


Di rintik hujan itulah
cinta kita bersua
***
ANGAN
 

Diam untuk berfikir
sejenak rindu ku usir
karena hari terlalu cerah
aku tak sanggup untuk marah


Setiap hari ku langkahkan kaki
di tepian hatimu yang sejuk
kurasakan walau pelan
sedih jiwaku kau peluk


Tunggu esok sayang
bila mentari kembali datang
mungkin aku bisa segara pulang
tanpa tiket pesawat terbang


Sekarang cukup di angan
atau di tiupan awan mengembang
teduhkan rindu
jauh…namum biru
***

EMOSI
 

Ingin aku bicara
tapi mulut ini terkunci
menatap langit
menjilat awan
setiap hari berteman angan…


Saat kamu diam
aku coba pahami
sampai semua mengerti
daunpun butuh sianar mentari
untuk menguapkan amarah
menjadi embun pagi


Tidak semua yang terlihat indah
diam dan tak bergerak
apa kamu anggap diri ini lukisan?
diam meretak…


Kecewa…
Pada malam yang terlalu cepat pergi
meski dalam gelapnya
aku sendiri..hening
tanpa cinta yang menyakiti
***
GUNDAH
 

Kau sanjung aku saat kau butuh
kau peluk aku saat kau rapuh
kau mencintaiku saat kau jemu
kau…oh cinta


Sudikah sedikit meraba
apa yang aku rasa
tak selamanya aku merona
tak selamanya aku meronta
aku hanya wanita
yang punya hati untuk kau jaga
***



LELAKI-KU
 
Dulu…kamu ingat? saat kita tertawa untuk sesuatu yg sama sekali tidak lucu.
Mengisi waktu dengan harapan yg indah…aku menantimu,berdo’a untukmu lalu kau diam dan terus diam mendiamkan aku.Seiring waktu aku mencoba memahami,aku tak membenci mungkin ini caramu mencintai,hanya dengan diam.


Hingga datang suatu masa,diamana aku harus memilih.Mengikuti cintamu dengan diam,atau maju menjemput impian.Lelaki-ku andai kau tau…sungguh hatiku tersiksa rindu,dan yg kau beri hanya jalan semu.Menuntut kata setia,aku bisa !! sudah ku bilang aku bisa..

Tapi aku bukan batu,atau bunga jalanan.Yang tak harus kau perjuangakan.Sungguh perih jiwa ini saat memilih pergi,pergi untuk melupakan ukiran indah.Dunia ini masih saja membuatku pasrah !

Jika saja aku mampu,andai saja aku Khadijah.Ah…sudahlah,semua sudah dan harus kulupakan.Adamu hanya angan…kau tak pernah mau memiliki.Hanya menanam lalu diam,membiarkan aku tumbuh dengan hati penuh bimbang.

Sampai detik ini dunia memanggilku…”Yang mengecewakan”Lalu siapa yg bertanggungjawab atas apa yg kau berikan untuku? Lelaki-ku sungguh aku memahami dengan tetes air mata di pipi,aku mencintaimu teramat sangat.Namun haruskah aku diam dan meratap?
Sementara ada yg menempatkanku di taman salju,agar aku kembali beku—bisu.Lelaki-ku sekian saja…Cintamu tetap ku cinta
***

RUMPUT
 
Semburat cahaya itu
mulai merendah…aku berteman angin,meniup lelah.
Sebut saja namaku rumput..


Mataku nanar menatap sekitar
sepasang kekasih mengayuh sepeda…berpeluk mesra,tertawa tanpa alasan.


Ah bosan…
 

Pasti tawa itu hanya kiasan
yang nantinya berganti duka
siap bercinta…siap terluka
kesiapan dicinta
kesiapan dilupakan
kesiapan di uji…itu saja
yg hakiki


Wahai rumput kecil
berhentilah memaki..adatangan Tuhan di balik semua yg terjadi
sadari…sadari !


Kau fikir dirimu siapa?
Penentu gelapnya malam?
Terangnya hari?…kau manusia bodoh yg di permainkan hati

Masih banyak jiwa yg akan dan harus di selami…jangan kau bandingkan dengan cinta sejati
itu hanya milik Illahi
***

TITIK
 

Pejamkan mata
ketika aku tak sanggup di terpa silaunya mentari
sayup…hatiku mengenangmu
oh..air yg pernah menyirami
di gurun pasir yg meletihkan


Aku melihat..betapa kecilnya jasadku ini,berontak–berteriak untuk melawan takdir
di tengah hamparan sungai mengalir,jalur hidup yg telah terukir.
 

Dan aku masih di sini
berhayal dan bermimpi


Kamu diam
aku pegri..saling meratap
saling menatap,lewat hati.


Kadang aku marah
kadang kamu pasrah
bukan aku yg salah
bukan kamu yg salah
lalu siapa?
Tuhan..?


Sebelum hari beranjak senja
sebelum dosa telah kita lupa
biarkan aku yg menanggunya
aku salah…
 

Inilah akhir hariku
menuju titik ketenangan hatiku


Padamu langit
sembuhkan hati yg sakit.
Biaskan ia..dalam warna seindah cinta.

***



DIAN
 

Dari cara kamu memaki
dari getar suramu yg menadi
sungguh aku mencintaimu
masih mencintaimu

kau tinggalkan aku
di antara tembok do’amu
kau sebut namaku,diantara rasa sakitmu…
 

Aku mencintaimu
Tapi kau api
yg menyala lalu tak ingin perduli
mengapa cinta hanya nada?
 

Kau ingin aku berjalan dengan diam…semua hanya lirik lagu yg kau suka
tak pernah kau bertanya apa yg aku rasa,resapi semua tanpa cinta
kau bilang aku tak setia
hahahaha..
Sungguh aku masih mencintaimu
dengan caramu mencintaiku..
***

RINDU
 

Aku menunggumu
hingga daun mengering
ku berlutut hingga ranting rapuh oleh angin


Untukmu jiwaku
yg meluka,pergi dan relakanlah
apa arti memiliki?jika banyak yg terluka…


Sudah kita tanam disini
tempat rindu untukmu dan aku
bila langit pecah,di situ kita akan berjumpa


Sekuat nada aku bernyayi
satu lirik yg kau suka
kisahkan pada awan yg pergi
langitmu pasti cerah suatu saat nanti..


Dan,biarkan aku menghirupmu
sebagai semangat hidupku

***

MENGETUK PINTU LANGIT

Jika kertas itu sudah Kau warnai sedemikian rupa,lantas kenapa aku harus salah jika menuruti urai warnanya?
Apa yg harus aku lakukan Tuhan?
Jika sebelum selesai bertanya Kau telah menentukan jawabanya?
 

Tadi ketika mobil melaju mengantarkanku pulang
perih itu kian terbayang
akan suatu tanya
akan suatu rasa..
 

Aku harus bersyukur di atas duka?
Saat pelik hidup menghimpit
Kau berikan aku cahaya
Saat jiwaku sakit
Kau berikan aku cinta

Lalu..
 

Kau berikan duka
masih tentang rasa
sudah ada..
Sudah disini
tapi Kau paksa aku untuk pergi

Apa yg harus aku lakukan Tuhan?
***

CINCIN
 

Sesuatu yg hilang dan tidak bisa kutemukan,bukan hargamu yg membuat beningku mengalir…tapi ribuan kenangan yg pernah terukir.

Adamu tidak pernah ku sia-siakan..hanya isi kepala kita tidak sejalan.Semua..telah jauh aku lupakan ! Tapi salahkan jika kenangan ingin ku simpan ?? Hanya sebagai temanku merangkai tanya..kenapa haraus kau datang bila kemudian menghilang…

Hikz…hikz…
Sadar kau berharga..
Disaat waktu tak lagi menyapa !
Sadar kau berarti..disaat harap dan kenangan telah mati !

Jauh..pergi menyisakan gemersik hati yg merana


*Selamat Anda mendapatkan satu kilo "FRESH JENGKOL"karena sudah baca kumpulan pusiku ^_^


Wednesday, December 28, 2011

Hantu Lantai 17

Siapa bilang hantu hanya ada di Indonesia ? hikz..bagi yang bernyali kecil,harap jangan baca tulisan ku ini.Pasalnya,ini kisah sangat seram dan ternyata,kota metropolis seperti Hong Kong masih juga tak luput dari paradigma ini,bahkan di HK ada yang disebut hari hantu lho ! Hari dimana warga biasanya masuk ke rumah masing-masing sebelum jam 10 malam,padahal biasanya hingga 'mid-night'masih ramai.Jalanan akan sepi senyap,dan di daerah pemukiman kampung atau biasa disebut"new teritories/NT".Anda akan melihat banyak sesajen yang dihidangkan di pinggir jalan,berupa kue bakpao warna oren,dupa yang mengeluarkan aroma mistis dan berasap,serta beberapa sanak famili yang membakar uang palsu,konon mereka melakukan ritual itu bagi para hantu,entah masih ada hubungan saudara mungkin.Yang jelas,keberadaan dunia lain di HK masih sangat diakui,mungkin itu sebabnya sering memproduksi film-film pampir yang sering kita tonton hihiiiii...

Kisah ini pernah dimuat di media cetak HK-Hantu Lantai 17
Sudah menjadi bagian dari gaya hidup warga HK,yang berinvestasi dalam bentuk rumah/apartemen.Jika harganya naik mereka akan menjualnya,atau kadang menyewa rumah yang lebih murah,kemudian membeli yang lebih bagus jika sudah cukup uang.Ini gambaran alasan kenapa sering ada warga yang pindah rumah,bahkan kawan kerja ku pernah pindah rumah 5 kali selama kerja di boss yang sama,seru kan ? bikin tulang patah-patah.

Hal serupa juga dialami oleh sebut saja namanya Niken.Dia sudah bekerja sekitar 2 tahun pada keluarga keturunan China,bermarga" Choi" .Sesaat sebelum habis kontrak kerja,sang boss ingin berpindah rumah lagi,hingga genap 4 kali hal serupa ini menimpa Niken dalam kurun waktu 2 tahun masa kerjanya.Karena sudah lelah,Niken hanya mengiyakan,meskipun tempat yang baru itu termasuk daerah sepi,dekat kuil kecil di sudut daerah NT.Mungkin si boss ingin menghemat pengeluaran,disamping mendapat untung dari rumah lama yang mereka sewakan pada orang lain.

Bathin Niken,hanya pasrah saja,dan ingin cepat melewati masa pindah rumah,kemudian pindah boss.Beda dengan perkiraan Niken,kali ini si boss lumayan baik tidak menyuruhnya ngangkut barang dengan menggunakan sepeda lagi.Semua barang diangkut oleh mobil yang sudah mereka sewa.Hari seakan cepat berlalu,malam kini menyelimuti.Tanpa mereka sadari,itu adalah hari hantu.Hanya Niken yang ingat,karena dia melihat banyak warga yang melakukan ritual di pinggir jalan dengan sesajen lengkap.Malam kian gelap,senyap.Namun jam masih menunjukan pukul 9 malam.Niken bertanya pada boss perempuannya.
"Dhai-dhai..otei pun hoi kei to lau'a ?/nyonya kita pindah ke lantai berapa?"
"Yisap lau..faiti lo ce,pong sau cap ye/lantai 20,cepat turun mobil,bantu rapikan barang"jawab sang boss.

Niken menatap dari lantai dasar,dia perkirakan letak lantai 20 seperti yang ditunjukan sang boss.Ternyata itu lantai tertinggi dari apartemen yang mereka tempati.Tanpa rasa curiga,Niken mengekor di belakang si boss,dan masuk ke rumah baru yang masih berantakan belum tertata rapi.


"Kemyat moye sik,emkoi pong ngo mai fan..hai podao kaklei/hari ini tidak ada makanan,tolong saya beli nasi di toko sebelah"Si boss menyuruh Niken.
Setelah mengambil kunci dan uang,Niken segera berangkat untuk membeli nasi di toko yang sempat boss nya tunjukan sebelum masuk gedung apartemen tadi.Niken menekan tombol' lift-down'.Pintu lift terbuka,dengan cahaya lampu yang tak begitu terang,tapi Niken tak menaruh rasa takut karena itu biasa jika di apartemen yang tak begitu mewah.


lift terus meluncur,namun berhenti saat menunjukan lantai 17.Niken kaget,dan pintu lift terkuba otomatis.Namun tidak ada seorangpun menunggu dan masuk ke dalam lift.Lantai 17 itu gelap tanpa lampu sedikitpun,Niken mulai takut,dan secepat kilat menekan tombol'close'.Hingga tiba di toko yang dia tuju,Niken berkenalan dengan pekerja dari daerahnya juga,yang kebetulan sudah 3 tahun tinggal di situ.
"Kamu tinggal di blok ini ?lantai berapa?"
"Iya mbak..boss ku baru pindah kesini,lantai 20"jawab Niken.

"Oh..baguslah,kirain lantai 17 sudah laku,lama banget tuh gelap kaya gitu,kata satpam flat itu ga dihuni"lanjut sang teman.
"Kenapa gitu mbak? tadi lift yang aku naiki stop dilantai 17,tapi gelap dan ga ada orang yang masuk,aneh deh "Niken tampak pucat.
"Aku juga ga tau,tapi kata orang sih,dulu ada keuarga tinggal disitu,tapi dirampok,dibunuh dan hingga sekarang polisi belum menemukan pelakunya,konon sering terdengar suara tangis loh..kalau malam"si teman menutup obrolannya sambil pamit pulang ke blok sebelah.

Niken mematung,kembali memandang lantai 17 dari bawah.Gelap.Karena rasa takutnya,dia meminta agar boss nya turun membantunya membawa makanan yang tak bisa dia dia bawa senriri.Jelas hanya alasan karena Niken takut.

Setelah melihat si boss menunggu di pintu lobi,Niken bergegas masuk dan memberikan satu kantong makanan yang dia beli.Mereka manuju pintu lift dan menekan tombol lantai 20.Niken takut sendiri,karena mungkin sang boss tak mengalami atau mengetahui kisah yang dia tahu barusan,bulu kuduknya riang bergoyang.Dan....


Stop...!
Lift mendadak berhenti lagi di lantai 17,Niken memegang erat tangan si boss perempuanya yang tampak bingung,pintu lift terbuka,namun tak seperti kejadian saat Niken turun tadi.Kini ada seorang wanita muda yang berwajah putih biru,pucat.Menunduk dan bicara agak pelan penuh duka...
"Pong ngo...pong ngoooo..ho tung...hooo tung/tolong aku..tolong akuuu...sakit..sakiiit"ujar sang wanita wajah putih biru.


Niken tak sanggup menjerit namun tak juga dia pingsan,ingin rasanya menekan tombol 'close'tapi tubuh Niken lemas.Hanya si boss perempuan yang masih dalam kesadaran penuh,melakukanya sebelum tubuh itu masuk ke dalam lift.

Misteri itu ada,bukan karena rekayasa.Tapi karena ada sesuatu yang belum diselesaikan.Makanya kawan jangan menggantung segala hal pada ketidakjelasan,hidup memang kadang tak adil,pahit dan pilu.Tapi kita masih punya kesempatan untuk berbuat baik.Hantu itu ada,seperti adanya kekusaan Tuhan,Mereka tak diterima langit dan tak juga diterima bumi.Hidup dan matinya tak sempurna.Aku tak pandai dunia mistik,aku disini hanya ingin mengajak kawan merenung,jangan sia-siakan kemulian yang sudah Tuhan anugrahkan pada kita,sebagai manusia.Manusia itu mahluk Tuhan yang dimuliakan-Nya,bahkan saat Adam diciptakan dari tanah,kemudian Tuhan meniupkan roh kedalamnya.Semua mahluk dan malaikat,Tuhan perintahkan untuk bersujud pada Adam,kecuali iblis yang menolak !


Kamu dan aku bukan hantu,boleh jadi kita tokoh Niken yang sangat paranoid dengan hantu.Dengan ini sempurnakanlah hidupmu,sebelum matimu.Kematian itu datangnya tak bisa dipercepat dan tak bisa pula diperlambat !


*Mari berusaha jadi manusia yang benar-benar manusia

Mendadak Lari

Shenzen 2008

Siapa sih yang nggak suka bila di suruh berpose di depan kamera?Apalagi jika orang yang bersangkutan mengidap penyakit"narsis".Seperti tokoh Diana dalam cerita ini.
Alkisah Diana cewek manis asal Cirebon-jabar ini sudah berkarir sebagai salah-satu dari puluhan juta BMI-HK selama 4 tahun sodara ! Kemudian karena sang kekasih ingkar janji,Diana dihianati,setiap hari patah hati,membuat muka Diana yang tadinya berbentuk oval berubah jadi trapesium.Niat "pulkam"seketika dia batalkan.Diana memutuskan untuk ekstand visa kerja ke Shenzen-Cina,tour ke Window of the World,bersama puluhan kawan sejawatnya.

Sang pemandu tour sudah wanti-wanti sejak mereka masih di dalam bus,"nanti jika di dalam window of the world,foto-foto pake kamera kami,atau punya kalian yah..jangan mau kalau ada penjaga stand suruh kamu foto,key ! nanti di paksa bayar mahal loh"Begitu ujar sang pemandu.Penampilan Diana yang berjilbab memang lain dari yang lain,kebetulan rombongan mereka hanya Diana yang mengenakan jilbab warna putih.Kegiatan tour berjalan lancar,hingga sampailah pada tragedi yang membuat Diana trauma,malu dan jengkel !

Rombongan mulai pisah,asyik mendatangi tempat berlainan yang mereka anggap bagus,dan sang pemandu menyuruh mereka kembali pada jam telah disepakati.Diana dan 3 orang kawanya tertarik pada stand yang memajang aneka baju kaisar Cina,mereka berempat masuk dan disambut ramah oleh pelayan.Bukan hanya itu,pelayanpun mengenakan baju indah itu ketubuh mereka,Diana dan yang lainya hanya nurut dan mengira itu hanya pelayanan terbaik kepada pengunjung.Dan mulailah kilatan blitz..dari kamera pelayan satunya menyuruh mereka bergaya.

Jepreeeettt...jepreeeettt ! Dan sebelum mereka beranjak pergi,pelayan menyodorkan foto mereka dengan perintah untuk membayar 100HKD untuk 4 lembar foto ! Bayangin men ! padahal kan cuma 1 dolar sekian saja harusnya...hmmm,ketika 3 temannya masih negosiasi harga,Diana lepaskan kostum perlahan dan lari,kemudian bersembunyi dibalik tembok pembatas.Pelayan mulai mencari,dan naas sekali pas Diana keluarkan kepalanya untuk melihat arah ketiga kawanya pergi,saat itu pula pelayan melihatnya,mungkin karena jilbab putih yang dia kenakan jadi mudah dikenali.Aksi kejar-mengejar tak dapat di hentikan lagi,hingga kedua belah pihak letih 'glosor'di tanah.

"Hey kamu cepat tebus foto kamu,kenapa lari"ujar si pelayan."Kalian yang nyuruh pake baju,kalian yang foto kita,bukan kita yag mau..jadi aku tak mau tebus"Jawab Diana tak mau kalah sembari bangkit terhuyung lari.Sial masih belum berakhir,si pelayan yang sudah KO menelpon temanya dan memberi tahu letak Diana.Kini Diana berhadapan dengan 2 pelayan tapi dia tak gentar,uangpun dia sembunyikan di balik kaos kaki,kemudian Diana menunjukan dompetnya yang hanya berisi 20HKD.Walhasil setelah aksi lari secepat kilat,Diana mendapatkan 4 lembar foto seharga 20 dolar ! *Makanya narsislah,pada tempatnya*

*Unforgetable moment

Karma Ini Mencabik Tubuhku jadi Tiga

Dulu, saat aku masih kecil paling tidak suka dengan acara yang bersifat berita atau informatif.  Entah itu media audio atau visual, tetap saja aku tidak suka. Hematnya aku lebih senang menyimak acara yang bersifat hiburan.Bahkan rela duduk dihalaman rumah pak RT, sambil di gigitin nyamuk, hanya untuk nonton acara Album Minggu-TVRI hahahaa...waktu itu TV masih jarang yang punya, nah pak RT itu TV-nya pun masih pakai aki/air aki bukan listrik seperti sekarang. Biasanya aku pergi nonton setelah bantu ibu nyuci piring,kadang di anterin bapak sih.Bapak suka jadi komentator kalau ada acara olah raga tinju bersama tetangga lainya sambil makan singkong bakar, wah..seakan hal itu baru kemarin sore aku alami, 20 tahun silam.

Waktu menggilas mimpi,hari berganti begitu cepat. Seakan tak menungguku walau sedetik saja. Karakter seseorang dibentuk dari bagaimana orang tua mereka mendidiknya, serta lingkungan menjadi penentu warna hati kita. Mungkin itu juga yang terjadi padaku. Pada usia yang masih kecil aku harus sudah bisa mengolah hati,setidaknya berprasangka baik pada Tuhan, dengan segala kejadian pahit yang menimpa keluargaku. Orang tuaku yang sederhana selalu mengajarkan aku untuk bersifat dan bertindak jujur. Bahkan ada satu kalimat dari ibu-bapakku yang akan selalu menjadi isi kantong dalam hatiku, bekal hidupku.

"Tuhan sudah menciptakan kamu dengan lengkap, kaki, tangan, dan isi kepalamu itu harus bermanfaat bagi dirimu,orang yang kamu cintai dan sesama. Jujurlah dimanapun kamu berada, itu akan menjadi pelindung dan kekuatanmu, karena sekali kamu berdusta kamu akan melakukan dusta berikutnya untuk menutupi"


Hidup sudah memperlakukanku dengan keras, tapi bapak bilang"Petinju yang hebat pasti akan mendapat pukulan yang lebih keras dan bertubi-tubi, tapi bedanya dia mampu bangkit dan bahkan membalas lawanya dengan pukulan yang mematikan !"Oooh..bapak,akhirnya aku paham komentarmu, 20 tahun yang lalu itu.


Aku harus kehilangan masa manja remaja. Semua berganti perjuangan, mungkin jika aku hidup pada masa jaman kemerdekaan,aku akan bergabung dengan para pahlawan. Tak gentar melawan badai, walau hanya memiliki bambu runcing, karena aku yaki Tuhan bersamaku. Sayangnya sudah tidak ada lagi penjajah, yang ada kesenjangan sosial yang menghimpit sangat. Hingga sulit itu membuatku lapar. Dan aku tak gentar/malu, membawa kangkung heheee...jualan !

Semewah apapun hotel di dunia ini, bagiku rumah sendiri itu yang paling nyaman. Kejadian itu semakin menjadikan aku pribadi yang mudah tersentuh dengan hal yang menimpa orang. Saat rumah kami terkena longsor, tanah, sawah semua lenyap. Tinggal gunukan tanah merah dengan pohon yang terbalik, disisinya dialiri arus air bah yang hitam pekat, rumahku sudah tak kentara lagi. Kawan, aku rasakan dunia semakin diambang malam, hanya ku dengar hembusan nafas kedua orang tuaku saat mereka tidur, itu yang membuatku masih menunggu pagi. Aku harus merubah semua ini, demi mereka.

Banyak hal yang tak bisa aku tuliskan, hanya dengan itulah kini aku yang dulunya suka musik dangdut, sudah tak gentar lagi, bahkan lebih peka pada hiruk-pikuk relaita dunia, bahkan hembusan angin yang pelan sekalipun..aku bisa merasaknya.

Sekitar tahun 2010 aku bertemu seorang jurnalis dari Bandung yang kebetulan memberikan training tentang reporter dan penyiar radio.  Aku lebih tertarik untuk menjadi penyiar tentunya,mungkin masih tersisa kebiasaanku nonton Album Minggu-TVRI ku hahaha...
 

Tapi salah-satu pemandunya bilang aku lebih pantas jadi reporter,lebih berani katanya ! Entahlah, semua ngalir begitu saja. Pertemuan empat kali itu memberikan banyak momen penting buatku, banyak hal yang menarik tentang jurnalistik yang aku dapat, ternyata intinya tentang menulis. Ibarat novel atau karya sastra lainya, tapi aku lebih menyukai jurnalistik. Karena didalamnya tak ada kata kiasan dan pendapat pribadi. Semua harus fakta penuh kejujuran. Aku seperti menemukan duniaku yang dulu kutemukan 20 tahun silam, yaitu kejujuran.

Kembali waktu melindasku dengan kemelut dikanan-kiri,tapi tidak dengan kejujuran yang telah mematri di hati. Sang trainer yang kocak dan baik hati itupun sudah kembali ke tempat dimana dia bertugas. Dia membuat semacam grup terbuka bagi anak didiknya yang ingin mencoba membuat laporan tentang kejadian yang mereka lihat, tentunya dengan bekal ilmu yang sudah dia berikan. Aku sesekali iseng mengirimkan, meski masih harus mendapat editing darinya,tapi ada rasa"happy"jika laporan itu di "publish". Bukan bangga, hanya aku senang bisa menceritakan hal yang benar terjadi,ingat kawan dengan kejujuran semua hal yang buruk akan kalah ! Bahkan negara yang sehat, maju itu,  rata-rata yang memiliki idealisme kebebasan PERS !

Hingga suatu hari, awal tahun 2011 dia memberikan aku kartu PERS atau PRESS card,bersama salah satu temanku yang juga ikut training dia kala itu. Tugas ku yaitu memberikan liputan untuk website muslim yang dia oprasikan,inti tujuannya yaitu dakwah. Buat orang lain "It's just nothing" tapi buatku ini hal yang paling membahagiakan, semenjak rumahku kena bencana longsor 20 tahun silam, sepertinya baru hal ini yang membuat senyumku kembali melebar. Seperti tiupan angin segar, ibarat diangkat jadi ketua militer Afganistan yang punya nuklir untuk memusnahkan Israel. Pokoknya hatiku sorak-sorai deh !


Pertama menjalankan tugas, masih kaku dan butuh keberanian. Bahkan tak jarang aku diperlakukan sinis, mungkin karena belum dikenal
,tapi aku tak gentar bahkan lebih berani melebihi saat aku berjualan kangkung,enjoy markojoy...maju terus coy !


Yah ini mungkin karma yang menimpaku, hal yang paling tidak aku sukai bahkan aku benci..justru itu yang kini aku lakukan. Tapi tetap aku syukuri,setidaknya hal serupa juga menimpa presenter favoritku-Indi Baren, sebelum dia terkenal sebagai selebritis top,dia harus menjadi penyiar kocak yang dulu dia anggap sebagai profesi orang gila, bicara-tertawa sendiri
.Tapi justru itu yang mengantarkanya,menemukan dunianya. Semoga hal yang sama juga aku temukan hikz...berbasic dari keyakinan konyol ini,aku selalu berusaha membenci Jet Lee,bintang film China yang mendapat julukan "Family Man", walau sudah sukses,dia itu sangat setia pada istri dan anaknya. Tidak seperti Jacky Chan yang punya banyak simpanan uang tapi juga simpanan istri,jadi aku benci Jet Lee, agar nanti bisa punya suami berkarakter seperti dia hahahaa..

Baik ini inti dari kisah yang ingin aku ceritakan...
Suatu hari, seperti biasa aku melakukan observasi. Turun lapangan untuk mencari informasi yang bisa aku liput. Kejadian pertama,aku pergi ke pengajian akbar di sebuah masjid. Aku suka dengan situasinya, bayangkan ratusan orang bertafakur mengingat dosa,tangisan penyesalan itu "real"bukan kepalsuan seperti di sinetron. Jamaah yang berebut mengisi kotak amal, melihat ini aku berbisik, thanks..Allah, sepertinya kiamat masih jauh !

Setelah itu HP-ku berdering,kawanku di seberang telepon berteriak"Demo..nit...datang cepat !"
Tanpa fikir panjang, aku menolak halus ajakan panitia pengajian yang menjamuku ramah dengan air putih, kue-kue, pisang yang sebetulnya aku suka. Letih tak kuhiraukan,segera menuju lokalisasi.

Oh God..! baru saja aku berada di kebiruan kedamaian mengingatmu,kini aku berhadapan dengan muka penuh amarah, menyerukan ketidakadilan, berontak serentak, berteriak tak henti ! Walau tanpa balutan anarkisme, tapi sungguh dengan cepat menyuntikan adrenalin di otaku. Yah..ini kebenaran, bagian dari kebenaran adalah harus melawan hal yang tidak sejalan, akupun terbawa situasi, meski tadi sudah mendingin. Itulah jurnalisme, harus jujur dengan apa yang dia lihat, beritakan kejujuran. Apa yang dia lihat,bukan apa yang dia rasa.

Wajahku agak kuyu, aku biasa berpuasa pada hari minggu. Sering kawanku bertanya padaku tentang alasanku menunaikannya. Simple saja kawan, karena aku tidak bisa melakukannya pada hari kamis atau senin, selalu diajak oleh si boss yang non muslim. Dan aku yakin semua hari itu baik di depan Allah, tidak ada hari yang Dia kutuk untuk buruk, kecuali bagi hamba yang durhaka.Setelah numpang sholat di tikar BMI yang sedang libur,ku ambil buku kecil, bentuknya sama kecil seperti buku waktu aku jualan kangkung dulu,ah karma ! Betapa indahnya..ups masih ada satu hal yang aku harus lakukan, kulingkari hal yang sudah tertulis di buku kecil itu 'Nengok BMI yang sakit kanker'.

Ini kejadian yang ketiga, setelah merasakan kedamain berada di rumah Allah, lalu bereriak menggugat keadilah di bawah terik matahari dan debu jalanan,kini aku akan mengakhiri liputanku yang tak kusangaka merukapan kejadian yang membuatku menangis,bahkan saat rumahku kena longsor saja aku tidak menangis histeris ! Kali ini bathinku sungguh sakit.Sebetulnya aku belum pernah ke tempat dimana mba Esih(samaran)itu bernaung. Dari kawan jamaah masjid aku mendengar kabar tentang dia,aku menuju lokasi dengan oleh-oleh seadanya, itu kebiasaan yang diajarkan ibuku dulu. Jika tengok orang sakit harus bawa sesuatu, katanya mitosnya biar cepat sembuh, aku suka memperolok ibu dulu, eh sekarang malah dipraktekin, entak aku ini anak baik atau durhaka.

Tiba di rumah flat yang ramai sekali,aku tak banyak mengira ada orang yang sakit. Sang ketua shelter (begitu panggilan buat penampungan LSM) menjelaskan anggotanya sedang persiapan latihan untuk tablig akbar yang akan mereka gelar minggu depan untuk sekalian menggalang dana bantuan bagi mba Esih. Aku diantarnya ke kamar di sebelah kiri ruangan. Tempat dimana mba Esih istirahat,kami berbincang biasa saja. Tapi semakin serius dan cenderung memilukan,jujur aku dikenal orang sebagai cewek centil gaya bicaranya cerewet dan cepat.Tapi tidak untuk kali ini, aku hanya diam menyimak apa yang dia kisahkan. Nampaknya seperti mendapat sandaran, entah karena mukaku yang jelek dan cenderung menyedihkan ini, mba Esih mengakhiri kisahnya dengan memeluku,sambil menangis. Ya ..Robbana, sungguh selama ini aku sering mengeluh,tapi kini Engkau tampar aku dengan kenyataan yang melebihi apa yang pernah aku alami. Kisah seorang ibu yang sudah di tinggal suaminya, berjuang demi kedua anaknya, namun mengidap kanker payudara dan harus merelakan kehilangan payudaranya saat dioperasi. Kawan,jangan suka mengeluh..kawan banyak hamba yang di uji lebih berat darimu !


Aku sudah tak tahan menahan airmata yang mendidih di mataku, kini deras mengalir di pipiku yang gemuk. Sambil berusaha kutenagkan dia, bahwa Tuhan itu baik dan tidak tidur. Semua kepahitan hidup akan membuat kita lebih berkualitas. Tangisku masih tersedu saat ketua shelter memberiku es teh..mungkin baru kali ini mereka melihat wartawan cengeng !


Pada bulatnya matahari yang menyinari hari, pada runcingnya bintang kecil yang bertahan dikegelapan dan pada bulan yang menjadikan sisi harapan. Aku menikmati hari yang Tuhan berikan padaku kaki, tangan, dan semoga isi kepalaku ini berguna untuk aku,orang yang aku cintai dan sesama. Mungkin tak besar andil seorang jurnalis, lihat mereka sibuk berlari mengejar koruptor yang tak mau diwawancara, lihat..mereka yang melaporkan kejadian di asap kebakaran yang masih mengepul,  lihat kaki mereka yang tercelup sebatas lutut saat bencana banjir bahkan suara mereka yang melaporkan keadaan terakhir dari medan perang,itu semua kejujuran, kejujuran dan kejujuran.


Dan tanpa aku sadari aku telah menjadi bagian dari mereka,aku kini dalam dunia yang ku benci dulu.

Karma ini mencabik tubuhku jadi tiga, besok mungkin lebih banyak lagi dan akan selalu mencabiku hingga kejujuran menyelimuti aku di syurga biru.


Dedicated to my lovely editor, thanks...for the chance you have given to me !

Sunday, December 25, 2011

Apakah Sukses Hanya Bisa Diraih dari Bangku Sekolah?

Suhu Hong Kong drop drastis,dari sore aku hanya diam dikamar sambil menunggu seseorang menghubungiku.Menepis sedih,entah hatiku sangat sering sedih tiba-tiba tanpa alasan jelas...heuh bete yah jangan bahas yang bikin nangis ? Hehehe..itu cuma sedikit bahasan tentang kondisi malam mingguku di tanah rantau.Sepi sepoi-sepoi,ga asyik !

Malam mulai menyelimuti,tanpa bisa kutolak ternyata, ya gitu..tetap gelap dan tak ada yang bergerak.Hanya mata bulatku yang seakan malas terpejam,ketip-ketip dari balik selimut tebal 3 lapis,kepala ku bungkus kain berbulu,hingga penampilanku mirip mumi yang mengenakan helm.SERAM !

Dingin..judulnya,HK tuh lagi winter dan dingin sekali menusuk tulang.Akhirnya mimpi mulai menyapaku,namun sebelum itu aku sudah tulis jadwal di hari libur besok adalah tetap bertahan dalam kehangatan selimut seharian.Pokoknya ga ada observasi,ga ada liput-liput men,tidur-tidur ! hmm..Sukses,HP tak berdering hinggga jam 10,si jangkung(kawanku) diseberang sana memintaku pergi ke TST-Kowloon side HK,ih ngapain juga,dingin malas ujarku."Mantan mu datang ke-HK,kamu ga mau liput?"Ujarnya.
Mantan?aku kaget,perasaan belum pernah pacaran di HK deh,ih ngaco ini anak."Itu lho...gurumu,guru kesayangamu !"Lanjutnya.

Oh..kawan,biar kujelaskan walau kalian tak butuh penjelasan.Dulu dia adalah guru SMA-ku,karena sering iseng becanda aku sering di juluki teman sebagai bulurah,istrinya pak Ghofur.Jelas ini cuma julukan saja,toh kami tidak ada hubungan suami istri,karena istri pak Gof(begitu aku menyapanya)pun adalah guru kami,hanya beda mata pelajaran.

Akhirnya dengan berat kaki dan suka hati,aku meluncur mengejar bus 87 D dari Shatin menuju TST.Wah kalau tau mau ketemu sang guru,pasti semalam aku pakai masker biar kinclong dikit wajah ini,ah..dasar si jangkung,dadakan sih !

Kadang dalam hidup kita sering bertemu dengan orang yang berkesan bukan?hayo..ngaku ! Kasus yang sama juga yang aku alami.Pak Gof itu orang yang mengajarkanku menjadi orang yang"responsible",rendah hati,ramah dan banyak lagi.Eeett..jangan salah,ini bukan terjadi padaku saja,tapi juga setiap orang yang mengenalnya.Sosoknya yang "educated"tapi bijak,membuatnya dihormati dan disegani,bukan ditakuti oleh kami.Yah,begitulah hingga waktu berjalan sangat cepat,Sekarang beliau sudah pindah tugas di Jakarta.Nah,hari ini atas undangan organisasi beliau datang mengunjungi HK lagi,meski momen ini membuat saya senang,tapi ada juga membekaskan banyak tanda tanya.Apakah hari depan saat aku bertemu beliau lagi,aku masih Anita yang sama?kenapa tidak ada kemajuan?and..bla..bla...

Apalagi saat dia bertanya,kenapa Anita tidak kuliah lagi?Kan bisa bagus tuh ditunjang pengalaman jadi reporter di HK !

*Walah Pak..aku kan ga' suka makan bangku sekolah T.T

Saturday, December 24, 2011

Mungkin

Berharap untuk meraih yang terbaik,namun kita harus menyiapkan diri untuk sebuah kegagalan.Rasanya ungkapan ini sangat jujur bukan? Namun apakah sejauh ini perjalanan hidup sudah membuat kita meraih yang terbaik ? Atau sebaliknya mas bro ? Aha..jawabannya kembali kepada pribadi kita masing-masing.Dari sisi mana kita memaknai kehidupan.

Suatu hari,saya pernah bertemu dengan seorang nenek.Sebetulnya masih ada hubungan darah tapi sudah jauh,entah berapa meter hehehe ! Bukan ini yang membuat saya selalu ingat dia,tapi karena ada kalimat darinya yang begitu membekas,arti sebuah hidup sederhana..sederhana itu bukan pelit,bukan juga miskin tapi lebih kepada mengutamakan nilai dari sebuah kegunaan,mungkin dalam dunia industri biasa dibilang "kualitas/quality".Apa gunanya hidup panjang umur,tapi tidak memberikan manfaat?Apa arti sebuah barang meskipun mahal jika tak berguna ? 

Simlpe sih kasusnya,saat itu saya yang masih berumur belasan iseng tanya"nek..kenapa baju nenek ko ga beli yang baru?"Kemudian dia menjawab"Mau baru atau lama,toh bayangannya sama hitam..memang apa bedanya?"

Betul sekali,apa bedanya?
Jika kita renungi ini dengan hati terbuka,maka akan kita temukan arti hidup berkualitas,dalam banyak aspek bukan hanya penggunaan materi namun bagaimana bersikap.Adakah apa yang kita lakukan berguna bagi orang lain? Untuk apa penampilan yang sempurna tapi tak memiliki aspiratif bagi sesama.Karakter yang banyak lahir dipaksa untuk sempurna tapi tidak menyempurnakan,jikapun ada itu jumlahnya hanya sedikit.Manusia sibuk saling berkarya tanpa perduli perasaan kawannya,dalam semua sistem kehidupan.Persaingan katanya ! Mungkin. Itu akan bisa megantarkan kita pada taraf kepuasan,menang,sukses tapi dibalik semua yang kita raih tersebut ada yang kecewa.Sadar atau tidak,itulah nyatanya.

Ibarat malam yang gelap pekat,takan ada tanpa terang yang benderang.Semua hal itu ada karena ada lawannya.Dan siapa yang bisa lulus sebagai pemenang,bukan berarti dia menang,tapi mereka yang bisa jadi pemanin yang jujur sebaik mingkin,berkualitas dalam hidupnya.Meski hanya sebentar.Jadi berusahalah untuk berguna,bukan sekedar pamer diri kita"penampilan luar"tanpa arti di dalamnya,ibarat baju lama dan baju baru hanya menampakan bayang hitam yang sama.Kesuksesan yang sejati,itu hanya milik orang yang punya kualitas diri menjalani hidup,bukan untuk jadi pemenang harapanya belaka,tapi memberi guna dalam perjalanannya tersebut.Semoga dengan faham ini,akan berkurang manusia egois bertampang manis di muka bumi ini.Cukup Fir'aun,cukup Hilter,cukup Mao Zedong saja yang jadi pemenang dengan mengalahkan,memusnahkan,menyakiti untuk mewujudkan apa harapannya.Bahkan mereka itu tidak mudah percaya pada setiap orang,selalu curiga karena rasa takutnya untuk kalah.Setelah berkuasa pun masih tidak bisa menikmati karena ingin selalu menguasai yang lainnya.Hidup mereka itu seakan letih,letih dan perih.Tak bergunalah harta kekuasaan,hanya ibarat baju lama dan baju baru yang menampilkan warna sama di bayang-bayang.Hitam...

Untuk jadi orang yang berkualitas tak harus jadi pemenang,tapi penguasa kebaikan di jalan hidup yang dia miliki dari Tuhan.Meski kita bukan malaikat,Tuhan selalu membuka kesempatan untuk hamba-Nya yang ingin menjadi baik.



Mungkin...tapi saya yakin,itu mungkin !

Friday, December 23, 2011

Lukisan Malam

Dingin menusuk kulit
sang gadis masih meniti tangga rembulan
dari pantulan remang garis-garis ombak
nada kehidupan dalam tepi malam

Dedaunan tak lagi hijau

nampak gelap bagai kemarau
sesekali angin mengoyang perlahan
ada yang jatuh..ada juga yang bertahan

Jemarinya mulai meremas kertas
yang dipungut dari Sang Penulis
pelan namun pasti
dia mulai menangis

Dengarkan suara angin
nikmati temaram dalam kemesraan
lemparkan mimpi setinggi bintang
gelap kini,esok kan terang

Wednesday, December 21, 2011

Antara Bandung-Cirebon

Cijeungjing 1990
Cahaya bulan sabit,terlihat remang-remang.Tepat disebuah desa terpencil dipinggiran kota Bandung-utara.Itulah desa dimana suka-duka masa kecil saya lalui bersama keluarga yang lengkap.Bukan dari segi mareti tentunya,toh ayah saya hanya petani biasa,ibu juga hanya bekerja seadanya.Hidup kami pas-pasan istilahnya pas laper pas ada yang bisa dimakan,pas butuh pas ada yang ngutangin..yah gitu deh ! Namun semua saya rasakan begitu indah,bahkan sangat indah.Kasih sayang keluarga ternyata tak bisa terbeli oleh materi,mereka sungguh aset yang sangat bernilai.

Hobi saya waktu kecil yaitu"tandur"atau menanam padi di sawah hehehe..jadul yah?Tapi asyik lho,ternyata itu bisa membuat saya belajar betapa kerasnya perjuangan orang tua untuk membesarkan saya,hingga terpatri janji dalam diri saya untuk menjadi orang kaya agar bisa membalas jerih payah mereka dengan syurga dunia,walaupun itu masih saya perjuangkan hingga sekarang.Karena ternyata jasa orang tua tuh..sulit untuk dibalas,meski saya sudah mati-matian,tetap takan bisa sebanding.

Selain "tandur"saya dan adik suka banget tuh,nyebur ke balong/kolam ikan yah..main lumpur sambil nangkep ikan buat lauk makan.Letaknya tepat disebelah kiri gubuk kami,gubuk lho yah..bukan rumah.Secara,tempat tinggal kami itu dindingnya terbuat dari anyaman bambu atau biasa dibilang "bilik",atapnya hanya genteng yang mayoritas bocor,hingga kalau hujan,suaranya sama meriahnya seperti situasi di diskotik"GALAXI-Wan Chai-Hong Kong"gitu deh ! Namun ada banyak momen indah yang rasanya tak bisa terungkapkan dengan kata-kata,mungkin ini rasa rindu pada tempat dimana saya berasal dulu(sekarang sudah pindah-red).

Ih..kalau dilanjutin ini ceritanya bakal menguras air mata,ganti topik saja ah !

Keraton-Gunungjati 2000

Karena suatu sebab,akhirnya keluarga pas-pasan saya ini harus pindah ke daerah yang mayoritas penduduknya itu,bukan orang planet sih..tapi berbahasa planet,paling ga' itu menurut saya,yang sudah terbiasa menggunakan bahasa sunda sejak "orok"/bayi.

Tepatnya desa Keraton-Gunungjati,Cirebon itulah tempat tinggal saya dan keluarga sekarang,rumah kami juga lain dari model sebelumnya,bukan gubuk tapi rumah gitu deh,ada lantai keramik plus ga ada "bilik"buat saya ngintip hehehe(ketahuan deh hobi buruknya).Bukan hanya lantai ini yang menbuat saya kurang betah,apa karena sudah biasa hidup di pegunungan yang pakai lantai dari kayu/papan mungkin.Tapi bahasa juga,habis deh jadi ejekan teman-teman baru.Biasanya mereka iseng..

"Nit kalau" naon"itu apa artinya"

"Ya..artinya "apa".."jawabku,eh mereka malah tertawa sambil bilang"Ko...malah nanya balik sih?"


Suatu hari ibu saya membuat syukuran pindahan kami,nah dia undang deh bibi sama uwak untuk bantuin masak,kalau istilah bahasa Cirebonya itu"ngobeng"..aneh-aneh wae nya !heu..heu..lanjut !

Tugas si bibi itu buat kue-kue manis,semacam bugis,lapis yah gitu lah,dia sudah terbilang ahlinya ternyata,dari mulai membuat adonan hingga bungkusin dia kerjakan sendiri,kecuali pas mateng...dia panggil saya untuk nyicipi.
"Mene nok..cicipi kih,enak gage/sini dek cobain,enak cepet"ujarnya,meksi saya tak begitu paham dia bilang apa,segera saya mendekat,karena dia memegang kue bugis yang baru matang"insting-ku"pasti suruh nyobain.Tak banyak tanya saya ambil dan makan nyam..nyam !
"Raos bi..amis pisan/enak bi manis sekali"ujarku sambil senyum puas,tetap mengunyah sang kue bugis.
Namun wajah bibiku murung dan penuh duka dia berkata..
"Wong sing mau kito bli ngemek-ngemek iwak jeh,moso amis/orang dari tadi aku ga' pegang-pegang ikan ko,masa amis sih"bibi nyungut sambil manyun 5ml.

Disitu aku faham amis itu artinya bukan manis ternyata heheh tapi "anyir"

Tibalah giliran nyicipi
masakan si uwak...
Sayur asem dan goreng tempe,hmm.."my fave" Saya ambil nasi sama tempe tanpa harus nunggu perintah,nah lucunya pas tiba di depan mangkok besar yang berisi sayur asem itu.Si uwak bilang
"Jangan...nok..jangan/sayurnya dek..sayur"uajranya.
Ih gaul juga si uwak kok bisa ngomong bahasa indonesia?terus saya tak habis fikir kenapa itu sayur ga' boleh dimakan?apa belum mateng?Dari pada nambahin bingung orang,lalu pasrah saja saya makan nasi sama tempe doang.Kemudia uwak lirih berujar..
"Eh..bocahku bli doyan jangan/eh anak ini ga suka sayur"

Ga selesai sampai disini ternyata,tragedi masih berlanjut...sodara !
Si bibi yang dari tadi sibuk membuat kue,tiba-tiba sakit perut.Saya hanya memandang dia berjalan tergesa-gesa menuju toliet.Yah ga' lama sih kira-kira 20menit dia sudah keluar,tentunya dengan muka pucet menahan mules barangkali hehehe...
Saya ini ramah,paling tidak saya menghormati orang tuh dengan menyapa atau bertanya,oleh sebab alasan itulah,saat si bibi keluar dari toliet saya bertanya...
"Atos nya bi../sudah ya bi?"tanyaku
Eh dia jawab ketus,entah karena kesal perihal yang tadi masalah kue bugisnya yag saya bilang "amis"atau ada hal baru yang bikin dongkol hikz!
"Boro-boro atos..MENCRET/boro-boro keras...mencret  !" jawabnya ketus


*To all my lovely families...i do miss you so much

 

Kenapa Harus Dia?

Manusia lahir sperti kertas yang kosong
Putih,tanpa warna.Kemudian menjadi lembaran yang terkadang isinya sudah ditentukan.
Saya disini,di depanmu kawan bukan untuk mengeluh lagi...
Melainkan untuk berbagi,sedikit renungan ^_^

Wah..ini apa sih yang mau dikisahkan ?
Ini tentang curhat'an hati seorang teman,sebut saja namanya Dia.Ceritanya Dia pernah jatuh cinta yah..tapi terputus karena berbagai alasan.Alasan utama,menurutnya saat kedua sejoli ini dipertemukan oleh-Nya,ada satu pihak yang berdo'a untuk bisa bersatu namun ada pihak lain yang masih ragu.Itulah sebab konkrit kenapa sih,cinta tak selalu berujung pernikahan ? karena,saat mencintai kita tak butuh pasangan,semua ngalir secara alami,namun saat nikah pastinya harus ada pasangan,kecuali nikah sama penghulu.Catet ! Penghulu hehehe..

Kemudian,nikah bukan istilah yang mudah untuk dilaksanakan.Tidak berarti rumit sih,tapi jelasnya nikah itu konsekwensi antara dua pihak termasuk keluarga.Nah si Dia ini sangat mencintai keluarganya,bukan hanya di mulut doang tapi tindakan dan pengorbanan.Singkat cerita,si pangeran yang berasal dari pulau Sumatra itu mengajaknya untuk menikah,pada saat yang sama sang ibu(ibu si Dia ini)yang sudah sepuh,memiliki niat kuat untuk naik haji.Maka bimbanglah hati si Dia.Antara mewujudkan niat Ibunya atau memetik madu cinta?lanjuuuut..

Setelah tirakat selama 3 bulan,akhirnya Dia memutuskan tetap bekerja untuk menumpuk tabungan bagi sang ibu,dan meminta jangka waktu 2 tahuuuuun saja pada sang pangeran.Keputusan itu disambut damai oleh pangeran(yang ternyata sifatnya kekodok-kodokan ini).Dia tampak gembira,sitidaknya satu dayung,dua pulau terplampaui.Selain bisa tetap berbakti pada orang tua,sang pangeranpun tetap setia.

Setahun berlalu,Dia dan pangeran kekodok-kodokan pun tetap menjalin hubungan yang sehat.Tapi seperti kata istilah"hubungan yang sehat bukan jaminan selamat"kan?Namun Dia tidak menaruh curiga sedikitpun,karena perhatian dari sang pangeran tidak berubah,komunikasi mereka lancar bahkan si pangeran itu sering sekali memberikan hadiah kepada Dia walau bukan dihari spesial.Selain bersyukur,tentunya Dia sangat menyayangi sang pangeran yang dianggapnya malaikat berhati kodok eh mulia.

Hari terus berganti,indah di hati Dia.Tabungan buat keberangkatan sang ibu yang sudah terjadwal berangkat diakhir tahunpun sudah tinggal pelunasan.Dia senang bukan kepalang,belum lagi hari ulang tahunya akan datang di bulan depan.Nah kalau bukan hari istimewa saja si pangeran begitu perhatian,apalagi ini ?begitu fikir si Dia.

Rambut boleh sama hitam,namun isi kepala siapa yang tahu?Begitu kata pepatah,dalamnya hati tak dapat pula diukur.Ternyata kado terindah untuk Dia adalah berupa kenyataan bahwa sang pangeran itu adalah kodok,ups ! Kisahnya gini,Dia tidak mendapat hadiah apapun bahkan ucapan selamat saja tidak ada,hanya kunjungan dari sang kaka pangeran itu,sebagai permohonan maaf sekaligus permohonan do'a bagi sang bayi yang kini sedang dalam proses dilahirkan oleh istri pangeran pujaan hatinya.Ternyata saat Dia memutuskan menunda pernikahan setahun yang lalu,saat itu pula sang pangeran menikahi gadis lain.Dan keluarga sang pangeran berusaha menutupi entah karena itu sudah suatu bagian yang dituliskan Tuhan untuk menguji Dia,atau memang sang pangeran yang raja tega !setidaknya jika sudah menikah jujur saja,biarpun sakit mungkin tidak sesakit apa yang Dia rasakan sekarang,saat manisnya madu dituangkan selama setahun oleh sang pangeran itu."Alasanya agar bisa munutup rasa bersalahnya padamu Dia..makanya kami pun sudah berusaha untuk membujuknya berterus-terang tapi dia ingin membuatmu bahagia,meskipun tak dapat lagi brsatu"Ujar kaka si pangeran itu pada Dia.

"Baha..baha..giaa?"Suara Dia terputus,hilang sesaat dan nyaris tak terdengar.

Bagaimana dengan semua mimpi indah yang telah Dia ukir di anganya?hati Dia hancur,air mata meluncur deras dan seakan tak kunjung kering.Siapa yang harus Dia salahkan?Keputusanya?Pangeranya?Atau ....Tuhan?
Rasa benci bukan memberikan akhir yang baik,rasa ikhlas juga sulit untuk di lakukan.Kendati demikian,Dia tetap melanjutkan mimpi ibunya.Kini tugas Dia sudah selesai,sang ibupun sudah kembali dari tanah suci dengan selamat.Dia melanjutkan hari-harinya dengan kekuatan yang lebih,yaitu sebuah keyakinan akan hari depan adalah milik Tuhan,berserah dan berusaha diringi berbaik sangka pada sang pencipta.

Setiap mimpi itu harus dibeli,setiap cinta itu tak selalu memiliki...inilah lembaran kisah,yang mungkin siapa saja bisa mengalami.Meski dengan "frame"yang berbeda,intinya tetap sama.Manusia hanya bisa merencanakan,Tuhan jualah yang menetukan,karena apa ynag terbaik menurut manusia tidak selalu sama dengan penilaian Tuhan.Kita boleh saja kecewa,letih dan marah.Namun yakinlah semua akan indah pada waktunya.

*Dedicated to myself,inspired by "Aku Tak Mau Sendiri-BCL"