Saturday, December 24, 2011

Mungkin

Berharap untuk meraih yang terbaik,namun kita harus menyiapkan diri untuk sebuah kegagalan.Rasanya ungkapan ini sangat jujur bukan? Namun apakah sejauh ini perjalanan hidup sudah membuat kita meraih yang terbaik ? Atau sebaliknya mas bro ? Aha..jawabannya kembali kepada pribadi kita masing-masing.Dari sisi mana kita memaknai kehidupan.

Suatu hari,saya pernah bertemu dengan seorang nenek.Sebetulnya masih ada hubungan darah tapi sudah jauh,entah berapa meter hehehe ! Bukan ini yang membuat saya selalu ingat dia,tapi karena ada kalimat darinya yang begitu membekas,arti sebuah hidup sederhana..sederhana itu bukan pelit,bukan juga miskin tapi lebih kepada mengutamakan nilai dari sebuah kegunaan,mungkin dalam dunia industri biasa dibilang "kualitas/quality".Apa gunanya hidup panjang umur,tapi tidak memberikan manfaat?Apa arti sebuah barang meskipun mahal jika tak berguna ? 

Simlpe sih kasusnya,saat itu saya yang masih berumur belasan iseng tanya"nek..kenapa baju nenek ko ga beli yang baru?"Kemudian dia menjawab"Mau baru atau lama,toh bayangannya sama hitam..memang apa bedanya?"

Betul sekali,apa bedanya?
Jika kita renungi ini dengan hati terbuka,maka akan kita temukan arti hidup berkualitas,dalam banyak aspek bukan hanya penggunaan materi namun bagaimana bersikap.Adakah apa yang kita lakukan berguna bagi orang lain? Untuk apa penampilan yang sempurna tapi tak memiliki aspiratif bagi sesama.Karakter yang banyak lahir dipaksa untuk sempurna tapi tidak menyempurnakan,jikapun ada itu jumlahnya hanya sedikit.Manusia sibuk saling berkarya tanpa perduli perasaan kawannya,dalam semua sistem kehidupan.Persaingan katanya ! Mungkin. Itu akan bisa megantarkan kita pada taraf kepuasan,menang,sukses tapi dibalik semua yang kita raih tersebut ada yang kecewa.Sadar atau tidak,itulah nyatanya.

Ibarat malam yang gelap pekat,takan ada tanpa terang yang benderang.Semua hal itu ada karena ada lawannya.Dan siapa yang bisa lulus sebagai pemenang,bukan berarti dia menang,tapi mereka yang bisa jadi pemanin yang jujur sebaik mingkin,berkualitas dalam hidupnya.Meski hanya sebentar.Jadi berusahalah untuk berguna,bukan sekedar pamer diri kita"penampilan luar"tanpa arti di dalamnya,ibarat baju lama dan baju baru hanya menampakan bayang hitam yang sama.Kesuksesan yang sejati,itu hanya milik orang yang punya kualitas diri menjalani hidup,bukan untuk jadi pemenang harapanya belaka,tapi memberi guna dalam perjalanannya tersebut.Semoga dengan faham ini,akan berkurang manusia egois bertampang manis di muka bumi ini.Cukup Fir'aun,cukup Hilter,cukup Mao Zedong saja yang jadi pemenang dengan mengalahkan,memusnahkan,menyakiti untuk mewujudkan apa harapannya.Bahkan mereka itu tidak mudah percaya pada setiap orang,selalu curiga karena rasa takutnya untuk kalah.Setelah berkuasa pun masih tidak bisa menikmati karena ingin selalu menguasai yang lainnya.Hidup mereka itu seakan letih,letih dan perih.Tak bergunalah harta kekuasaan,hanya ibarat baju lama dan baju baru yang menampilkan warna sama di bayang-bayang.Hitam...

Untuk jadi orang yang berkualitas tak harus jadi pemenang,tapi penguasa kebaikan di jalan hidup yang dia miliki dari Tuhan.Meski kita bukan malaikat,Tuhan selalu membuka kesempatan untuk hamba-Nya yang ingin menjadi baik.



Mungkin...tapi saya yakin,itu mungkin !

No comments:

Post a Comment