Monday, October 29, 2012

TBC Sembuh Setelah Khatam Qur'an


Sudah manusiawi, jika kita diuji sakit pasti mengeluh, takut, dan putus asa. Demikian juga dengan adikku. Satu tahun bekerja di pabrik elektronik daerah industri Tangerang, ia mulai sering sakit-sakitan. Setelah tidak bisa masuk kerja sekitar satu bulan, Neng begitu ia biasa disapa akhirnya berhenti dari job yang gajinya cukup lumayan.

Dokter menyatakan Neng sakit TBC(paru-paru), ia sedih dan terpukul, kami sebagai keluarga tak tinggal diam. Selain menjalani pengobatan eman bulan dari dokter dan berbagai obat alternatif, aku sarankan dia agar rajin baca surat Al-Waqi’ah, dia bilang tak hanya satu surat saja, tapi ingin khatam Qur’an sebelum waktu check up  tiba.

Alhamdulillah, atas ijin Allah Swt, dokter bilang hasil X-Ray nya bersih. Paru-paru adiku sembuh.

Jika surga dan neraka tak pernah ada
Masihkah kau bersujud pada-Nya

Itu petikan lirik lagu yang menjadi cermin, betapa piciknya kadang manusia. Jika ada maunya, baru rajin ibadah, dan ibadah hanya karena takut masuk neraka dan ingin masuk surga. Padahal, tanpa keduanya Allah Swt, Dia-lah Illah yang pantas disembah.

Setidaknya dalam kasus adikku, dia bisa mencari solusi yang baik. Tidak putus harapan, meskipun rajin ngaji dengan permintaan sehat. Ternyata dikabulkan-Nya. Sungguh Maha Pemurah, Maha Mengabulkan.

Dilihat dari sisi logika, pasti orang berpikir”pantas saja sembuh, kan minum obat dari dokter, apa hubungannya dengan rajin ngaji?”itulah bedannya orang berilmu dengan orang beriman. Memang betul ilmu itu penting, tapi tanpa iman(keyakinan kepada kuasa Tuhan) hanya akan membawa si pemilik ilmu menggemgam surga dunia. Contohnya para koruptor, semua kaya kan? Mereka tentu berilmu, tapi pasti tidak beriman. Kenapa aku bilang pasti? Karena kalau orang beriman tentunya tahu Tuhan itu tak pernah tidur. Tidak seperti anggota DPR, rapat saja pada zzZzz ….zzzz

Bahas sedikit tentang iman. Betapa istimewanya, karena hanya Allah Swt yang bisa tahu, seseorang itu beriman atau tidaknya. Jadi ingat dakwah seorang ustadz, bahwasannya iman itu bisa dimiliki siapapun, tidak seperti ilmu, hanya orang yang mendalami ilmu itu saja. Ibaratnya begini, ilmu kedokteran hanya dimiliki seorang dokter, nah dia normalnya pasti kaya dan pintar(kecuali jika sekolahnya dari beasiswa prestasi dan kurang mampu seperti aku dulu hihiiiiii).

Sedangkan iman, bisa dimiliki siapapun. Tak peduli dia kaya, miskin, pintar atau bodoh, dan istimewanya, iman ini bisa menjadi pondasi kokoh untuk kepribadian dan moral seseorang. Iman juga tolak ukur prestasi tertinggi yang membentuk karakter manusia berkualitas(sebaik-baiknya hamba, yaitu berguna bagi sesama) karena orang beriman pasti inginnya berbuat baik kedapa siapapun dan mencari keridhoan Allah Swt, kapanpun, dimanapun.

Tingkatan iman juga berbeda-beda, tapi yang paling basic yaitu meyakini dengan sungguh-sungguh akan kuasa Tuhan. Meski kita tidak tahu cara beribadah yang sempurna(contoh sikap adikku tadi, khatam Qur’an tidak ada jaminan akan sembuh, tapi ia yakin Allah suka dengan hal itu).

Bicara soal keyakinan, apa bisa tanpa ilmu? Nah, ini dia yang aku bilang, iman itu hanya Allah yang bisa menilai. Makanya orang bodohpun, bisa beriman. Ini juga sebagai benang merah bahwa dimata Tuhan kita semua sama, yang  penting kita yakin, seyakin-yakinya.

Ada satu kisah, di jaman sahabat Nabi, Umar Bin Khatab. Saat itu, Umar mengamalkan kepada para umat bahwa Ayat Kursi(QS. Al-Baqarah:255) sebagai ayat perlindungan. Sebut saja namanya Pulan, ia adalah pemilik sebuah toko yang tidak berilmu. Ketika toko miliknya selalu kehilangan barang/dicuri. Maka ia ingat akan Ayat Kursi, ia yakin bahwa Allah Swt akan melindungi barang dagangannya.

Waktu berlalu, dan memang benar. Sejak ia rajin membaca Ayat Kursi, tidak ada lagi barang dagangannya yang hilang. Selain bersyukur kepada Allha Swt, si Pulan ini merasa berhutang budi kepada Umar Bin Khatab, lalu menemuinya.
“Ya Umar..terimakasih, berkat Ayat Kursi yang engkau bilang bisa sebagai do’a perlindungan, sekarang tokoku aman.  Tidak dicuri lagi” ujar si Pulan.
Umar Bin Khatab memang tidak pernah bertemu, atau mengajari si Pulan Ayat Kursi, tapi mendengar itu ia ikut bersenang hati.
“Alhamdulillah, bagaimana engkau mengamalkannya Pulan?” tanya Umar Bin Khatab.
“Aku membacanya 2000 kali setiap waktu” jawab si Pulan.

Umar Bin Khatab, takjub. Karena ia sendiri belum pernah membaca Ayat Kursi sebanyak itu.
“Luar biasa…bagaimana caranya engkau membaca sebanyak itu Pulan?”

“Ayat..kursi, Ayat Kusri…Ayat Kursi…begitu terus ya Umar, hingga 2000 kali” jawab si Pulan.
“Itu hanya nama ayat tersebut, bukan bacaanya. Tapi Allah mengabulkanmu, pasti karena keyakinanmu akan keampuhan ayat itu”jawab Umar Bin Khatab.

Jika tanpa ilmu do’a kita dikabulkan, apalagi jika dilengkapi ilmu dan iman. Intinya jangan selalu menganggap diri kita berilmu dan mulia, tanpa iman. Ibaratnya gini, jangan menilai seseorang itu berprestasi karena gelar akademis saja, orang berbuat baik itu juga prestasi. Jika gelar sudah lebih penting daripada moral, yah…jangan letih untuk dipimpin oleh koruptor J
Sekian..sodara-sodara, aku lagi ngomong apa sih? *Gajel*Gajelassssss….

*Thank’s Allah…Alhamdulillah sudah bikin adikku sembuh kembali

Saturday, October 27, 2012

Nyuci Mobil Ala-HK

"Cukup seminggu sekali mba"ujarku, memberi sedikit penjelasan pada calon penggantiku yang tak lain adalah teman sendiri.

"Hah..harus cuci mobil juga ya? aduh gimana caranya, aku belum pernah, karena di tempat kerja yang lama gak pake nyuci mobil" jawabnya. Hmm...jadi terpikir buat nulis cara nyuci mobil ala' HK. Semoga bermanfaat :p

Pada dasarnya orang HK itu suka dengan kebersihan, tapi soal pelit, sepertinya jarang sekali dari mereka yang tidak pelit dan cerewet. Meskipun masih banyak yang bisa dikategorikan baik, nah termasuk juga urusan air. Bagi majikan yang baik, selagi air itu dipergunakan untuk kegiatan kerja(bersih-bersih, masak dll) mereka tidak marah. Tapi bagi yang pelit, air ibarat cairan emas. Mencuci piring saja harus menggunakan baskom( seperti di kontrakan-Jakarta hihiiii) kemudian bekas air itu digunakan untuk hal lain, misalnya nyiram toilet. Yeh, hidup hemat dan pelit, rasanya seperti harta mau diangkut ke sorga saja ya...(itu juga kalo masuk sorga).

Nah, berlatar-belakang cermin gaya hidup masyarakat HK yang rata-rata demikian. Inilah kilasan cara nyuci mobil ala' HK. Cukup satu ember air. Mungkin lebih tepatnya, elap mobil(mat che/Kantonis). Ada yang dilap tiap hari, ada yang seminggu sekali, atau sesuai permintaan lopan. Kebiasaan ini berlaku di tempat tinggal berupa apartement, tapi jika tinggal di villa yang memiliki lahan pekarangan luas untuk parkir mobil, bisa saja mencuci mobil menggunakan selang air seperti di Indonesia.

Biasanya, flat/apartement punya parkiran mobil(car park). Dengan lahan dilapisi semen/beton. Yeh..namanya juga negeri beton kan? Berhubung itu, air bekas cuci mobil tidak boleh kita buang sembarangan, guna menghindari genangan air. Biasanya ada lubang saluran air yang bisa kita gunakan untuk membuangnya.

Alat untuk nyuci mobil, kita bisa siapkan satu ember ukuran sedang, sapu+sekop kecil, sabun khusus mobil, tiga lap dengan tekstur yang lembut(untuk kaca, body, dan ban) usahakan pisah penggunaan lap, untuk menghindari goresan akibat lap kotor.

Ambil air yang tersedia disekitar carpark, satu ember cukup, tambahkan sedikit sabun khusus mobil. Karena biasanya mobil tidak kotor, hanya debu saja, kecuali jika musim hujan. Sapu bagian dalam mobil, bersihkan dengan lap sedikit basah seluruh permukaan yang berdebu. Kemudian gunakan satu lap basah khusus kaca, lanjutkan lap kering. Setelah itu, lap seluruh body mobil dengan lap basah, keringkan. Terakhir cuci bagian ban mobil, jangan gunakan busa yang keras cukup dengan lap basah, tambah sabun mobil jika ban terlalu kotor atau penuh oli. Baru kita siram dengan air, gunakan tangan saja, ingat jangan sampai banjir di lantai. Terakhir, periksa hasil nyuci Anda. Bersih belum? Jika masih ada bagian yang kotor, cuci lap dan ganti air yang bersih. Nah, tuntaskan deh hingga kinclong!

Simple kan? Kata pepatah "Di mana bumi ku pijak, di situ langit ku jungjung", kiranya dengan memahami gaya hidup dan karakter orang tempat kita bekerja, akan lebih mudah bagi kita beradaptasi. Selamat belajar irit air, dan nyuci mobil :p

Thursday, October 4, 2012

Bulu-Bulu Rindu


Ku tahan rindu seperti meregang nyawa
Teramat sangat sesak
Malam mendekapku perlahan
Membiarkanku terisak
Jika boleh memilih
Aku ingin di sampingmu saat ini
Selamanya…

***
Tuhan, jangan berikan aku mimpi
Jika Engkau tak membuatnya nyata
Atau bangunkan aku
Hidupkan aku dalam realita
Aku tak ingin bermimpi lagi
Walau itu indah tak terperi

***
Dalam impianku air kembali jernih
Walau hatiku terasa perih
Oleh keacuhanmu
Aku wanita bukan batu
Detik ini kian meluapkan rindu
Yang tiada pemiliknya selain
Kamu

***
Aku berada di tempat yang senyap
Tanpa suara yang mampu ku kenali
Senja merayap

Diam, sunyi…
Perlahan kau tiupkan nafas harapan
Meski terbalut gundah
Ragu dan resah
Aku, kamu terluka
Biarkan mengalir
Seiring rasaku dalam syair
Tentang bulu-bulu rindu

***
Mungkin kini saatnya
Kusambut rasa yang ada
Tanpa suara
Getar tanpa irama
Cinta penuh makna
Bepikir sejenak
Sebelum kuraih mimpi
Rendam bayangmu dalam sanubari
Jika engkau telah mengerti hatiku
Datang dan peluklah aku

***
Berikan aku sebuah cinta
Hanya ada aku dan kamu di sana
Lalu ku genggam jemarimu mesra
Hingga hatiku yakin
Kau tak akan berpaling
Berdua melipat selimut
Biru muda
Ada cinta kita di dalamnya
KANNISA NURAINI 23-12-2012

***
Ku nikmati langit pelan menjingga
Ombak lembut hembuskan lara
Gemertak riak suaraku
Berhembus angin yang lalu
Ku celupkan kaki
Agar rindu hati menepi

Pantai ini kian hening
Aku bersandar pada pagar yang ada
Pandangi sekitar
Akan sebuah rasa
Mungkin itu cinta

Termenung memeluk lutut
Semua ku tulis
Karena aku mau
Kau di sini, bersamaku

Malam rebahkan resah rindu
Yang selalu membuat hatiku gerimis
Berbaring lemas dan menangis
Tanpamu kekasihku
Jendela kamar terbuka
Berharap engkau datang segera