Dari sore,kawanku sudah mengajaku untuk pergi melihat pesta kembang api tahun baru di Hong Kong side sana,tapi aku tolak karena tempat kerjaku yang jauh dari pusat keramain kota itu.Tepatnya di City One-Shatin,NT itulah tempatku mencari rezeki bersama keluarga kecil beragama Kristen yang taat.Sejauh ini mereka memberikan aku kebebasan untuk beribadah sesuai agama yang aku yakini,kami saling menghormati.
Mataku masih enggan terbuka,tapi karena kebelet pipis ..memaksaku untuk bangun.Sungguh situasi menyebalkan,karena ini liburan tahun baru,aku tak ingin bangun awal,bahkan niat untuk sholat subuh kodho saja,saking aku ingin istirahat total.
Ku buka pintu kamar pelan sekali,takut membangunkan yang lain.Tentunya sambil miring,mataku buka satu saja,dan...jantungku hampir saja copot,atas kehadiran sesuatu dihadapanku,kucing.Wow..kaget banget !
Dengan wajah tanpa rasa bersalah dia menggeliat disela-sela kaki ku,ih jengkel rasanya.Kata orang,naluri kucing itu sangat sensitif dan cenderung tahu watak manusia,jika manusia itu baik,gelisah,sedih maka kucing akan sangat peka dan mengerti apa yang kita rasakan.Dan entah apa arti dari sambutan dia padaku pagi ini,awal tahun yang tak terlalu berkesan untukku.
Gontai langkahku menuju toilet yang tak jauh dari kamar tidurku.Setelah melakukan apa yang membuat tidurku terbangun,aku memutuskan untuk mengambil wudhu saja,karena pasti susah untuk tidur lagi.Kemudian diiringi langkah kucing dari belakangku,aku masuk ke kamar.Sebuah mulut imut menyambutku dengan panggilan khas-nya padaku..
"Cousan cece/selamat pagi kaka"Itu suara anak boss yang aku jaga,kini usianya 5 tahun dan biasa ku panggil Yahudi kecil.
"Cousan Heyan..emsai kemco heisan,kemyat cece fongka,lei tu emsai fanhok,hoi fenkau homo'a?/Pagi Heyan..nggak usah bangun sepagi ini,hari ini kaka libur,kamu juga nggak usah sekolah..tidur lagi yah?"Jawabku,sambil elus pipinya yang mirip pipiku itu,gembil dan lucu.Mata Heyan berkerling,tanda dia sudah 100% terbangun,aduuuuh..bahaya ini.Mana aku belum sholat ! Beginilah hari-hariku bekerja di rumah si Yahudi kecil.Karena ingin agar anak mereka tidak manja,maka peraturan dari si boss yaitu menyuruh Heyan tidur denganku"all the time..all the way"
Aku mulai mengenakan mukena,dan sholat subuh disampingnya.Kadang dia itu nakal,berdiri di sebelahku,meniru gerakanku sambil menatapku,lucu sekali.
Seperti hari-hari lainya yang sudah aku lalui,aku biarkan saja dia bangun dan memilih tempat bermain dengan puluhan mobilnya.Heyan itu anak perempuan tapi suka bermain dengan mainan laki-laki,dia juga sepertiku,tidak suka memakai rok.Pernah suatu kali,ibunya menelpon dan memintaku mengantar Heyan ke 'party' di acara kantornya,perintah mengenakan gaun malam pun dikatakanya.Tapi si Heyan menentang dan membawa namaku agar ibunya berhenti memaksanya.
"Cece saja nggak pernah pake rok,aku juga nggak mau...pokoknya"Begitu ujarnya sambil menutup telepon.
Kami memang tak ada hubungan darah,tapi karakter Heyan mirip denganku,mandiri dan punya pendirian.menurutku,anak yang pandai dan baik bukan mereka yang selalu nurut kepada apa yang orang tua katakan,tapi mereka yang memikiki jalan untuk menjadi pribadi yang baik lewat caranya yang kadang berbeda dari yang lain,karena kebaikan tidak butuh definisi,melainkan bukti.
Hari-hari bersamanya membuatku tidak merasa seperti bekerja,tapi lebih seperti praktek menjadi seorang ibu.Kadang sering banyak pertanyaan yang dia lontarkan saat kami bermain berdua,yang pada dasarnya aku sendiri tak tahu cara bagaimana menjelaskannya.
"Cece aku ingin punya adik"Ujarnya suatu hari.
"Ya..nanti minta sama ibu dan ayah kamu,okey"Jawabku.
"Bagaimana bisa mereka kasih aku?"lanjutnya.
"Yeh..meneketehe,pokoknya kalau kamu sudah tidak nakal,pasti punya adik.."Aku garuk kepala sambil,nyengir.
"Cece kenapa waktu pipis di sekolah,kawanku si Tom itu tidak duduk ditoilet,dan tidak pakai tissue untuk bersihin?"Tanyanya lagi.
"Haduh..nanti kamu tanya ibumu okey,karena dia laki-laki dan sulit jika duduk"jawabku,singkat dan tak jelas.
"Terus kenapa itunya ga sama sama ituku...?"Lanjutnya sambil menunjuk letak kemaluannya.
"Heyan.. kalau kamu mau main sama cece..kita main orang bisu lagi jualan roti saja,nah kamu beli,cece yang jual,dan kita cuma manggut-manggut nggak boleh bicara"Ujarku,saing jera-nya.
Rupanya mempunyai anak itu kita harus punya wawasan luas,setidaknya harus memberikan penjelasan tentang banyak hal.Sekecil apapun itu.Karena apa yang kita jelaskan itu akan bisa menjadi bekal hidupnya.Sorang anak adalah kertas putih yang bisa dilukis sesuka hati,jadi harus sangat berhati-hati dalam mengajarkan suatu hal,karena meskipun setiap manuisa lahir dengan sifat yang Tuhan anugerahkan sejak lahir,namun lungkungan sangat mendominasi ahlaknya kelak.Terutama yang memegang prioritas adalah lingkungan keluarga,yang dia temui setiap hari.Tugas orang tua itu tidak mudah,dan jasa mereka tak dapat dibalas dengan apapun,karena itu dalam ajaran Islam,kita tetap wajib menghormati dan membalas budi orang tua,bahkan jika mereka non-muslim sekalipun.Betapa mulia,Islam menempatkan para orang tua.
Bayangkan,saat kita umur 1 tahun belum tahu apapun,merekalah yang menjaga kita,tempat berlindung dari segala hal yang buruk.Lalu bagaimana perlakuan kita saat mereka mulai renta?Bayangkan saat kita sakit,berdo'a..Tuhan sembuhkanlah anakku,biar aku saja yang sakit.Lalu apa yang bisa kita lakukan saat kondisi mereka sakit-sakitan?Bayangkan saat usia kita muali menyukai mainan..mereka membelikan yang terbaik termasuk makanan.pakaian dan lainnya,lalu jika kita sudah dewasa,sudahkah memberikan yang terbaik untuk mereka?Ini pertanyaan yang selalu aku sematkan dihati,agar tetap berusaha memberikan yang terbaik,meskipun sampai mati saja aku takan pernah mampu membalas budi kedua orang tuaku.
Awal tahun ini,aku masih mengirim do'a pada malaikat-malaikat yang lewat,agar senantiasa memberikan orang tuaku kebaikan di dunia dan akhirat kelak.Sambil berharap tahun besok aku sudah bisa menjadi orang tua yang bertanggungjawab,padahal suami saja belum punya..hehehe..berdo'a untuk yang ini juga,seseorang yang sudah Allah siapkan untuku mengarungi hidup,semoga kita bisa cepat menyatu dalam ikatan pernikahan yang Dia ridhoi.Inilah awal tahunku,masih berada di negeri beton,masih meniti tangga pelangi,masih berusaha menjadi manusia yang tak menyakiti,masih bergulat melalui hari,masih disini...
Bersama yahudi kecilku,menelan hari penuh sepi.
*Dedicated to my beloved parent,and all parent of you..
and to my beloved someone,who always support me in difficulties..i lov u.
Finally..happy new year dear friend,hope we can get our target this year.
NEW YEAR..NEW HOPE !
makasih...salam kenal juga.
ReplyDeleteWilujeng sonten
ReplyDeleteSonten...ujang,gening hirup keneh ?
ReplyDelete$____$
Mbak q fanani kenal alisa dwi angelina ultama gak...anak jambi di tai po
ReplyDeleteMbak kenal elisa dwi angelina ultama anak jambi kuliah di tai po
ReplyDelete