Dingin menusuk kulit
sang gadis masih meniti tangga rembulan
dari pantulan remang garis-garis ombak
nada kehidupan dalam tepi malam
Dedaunan tak lagi hijau
nampak gelap bagai kemarau
sesekali angin mengoyang perlahan
ada yang jatuh..ada juga yang bertahan
Jemarinya mulai meremas kertas
yang dipungut dari Sang Penulis
pelan namun pasti
dia mulai menangis
Dengarkan suara angin
nikmati temaram dalam kemesraan
lemparkan mimpi setinggi bintang
gelap kini,esok kan terang
No comments:
Post a Comment